KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Buaca buruk yang terjadi di wilayah Sultra belakangan ini, tidak hanya berdampak pada naiknya harga tomat dan sayur bayam atau kangkung saja, tetapi juga terhadap sayur sawi hijau.
Kenaikan harga sawi hijau ini tidak hanya karena petani gagal panen, tetapi juga proses distribusi yang sedikit terganggu. Sebab sayur yang satu ini tidak hanya dipasok di sekitar wilayah Sultra saja, tetapi juga didatangkan dari Sulawesi Selatan.
Enumerator Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pangan Kota Kendari, lin Pratiwi, mengatakan, kenaikan harga sawi ini merata di setiap pasar tradisional yang ada di Kota Kendari, mulai di Pasar Lapulu, Pasar Sentral Wua-wua, Pasar Sentral Kendari, Pasar mall basah Mandonga, Pasar Anduonohu dan Pasar Baruga.
[artikel number=3 tag=”pasar,sembako”]
Dimana, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pangan Kota Kendari, dari enam pasar tradisional tersebut, harga sawi hijau ini memang ada perbedaan harga. Misalnya saja, di Pasar Lapulu dari harga Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu, sedangkan di Pasar Sentral Wua-wua dari harga Rp 5 ribu menjadi Rp 8 ribu, dan Pasar Sentral Kendari dari harga Rp 5 ribu kini menjadi Rp 7 ribu.
Sedangkan untuk pasar tradisional lainnya harganya masih tetap, di antaranya pasar mall basah mandonga dari harga Rp 4 ribu menjadi Rp 6 ribu, Pasar Anduonohu dari harga Rp 4 ribu menjadi Rp 7 ribu, dan Pasar Baruga dari harga Rp 4 ribu menjadi Rp 6 ribu.
“Setelah kita olah data harga yang kami ambil di enam pasar tersebut, maka sawi hijau ini mengalami kenaikan hingga 44 persen,” katanya, Kamis (20/6/2019).
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani