Ekobis

BI Sultra Dorong Peningkatan Literasi Masyarakat Lewat Bedah Buku “Gadis Kretek”

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebagai upaya mendorong peningkatan literasi masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan bedah buku “Gadis Kretek” yang merupakan novel karangan Ratih Kumala.

Membuka acara tersebut, Deputi KPwBI Sultra, Thathit Suryono mengatakan, dalam rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia 2024, BI Sultra melakukan berbagai kegiatan diantaranya melakukan bedah buku “Gadis Kretek” dengan menghadirkan Ratih Kumala selaku penulis novel.

Sebagai informasi, Thathit juga memperkenalkan Perpustakaan BI Sultra yang ada di Komplek Kantor BI. Ia menuturkan perpustakaan itu dapat dimanfaatkan masyarakat yang ingin membaca ataupun mencari refrensi.

“Perpustakaan BI Sultra terus kita kembangkan dengan menciptakan suasana baca yang nyaman dan terus kita tambah koleksi bukunya, bahkan kita juga menyediakan akses secara online jika tidak masyarakat tidak berkesempatan hadir di perpustakaan secara fisik,” katanya saat membuka acara bedah buku di salah satu hotel di Kendari, Jumat (05/07/2024) sore.

Dengan begitu pihaknya bisa mendorong masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar untuk meningkatkan literasi serta memperluas wawasan terutama terkait keuangan maupun digitalisasi. BI Sultra sendiri menyediakan lebih dari 6.000 koleksi buku.

Hadir diacara tersebut Ratih Kumala penulis novel Gadis Kretek dan Lily Ulfia, ME selaku Akademisi Ekonomi Syariah IAIN Kendari.

Ratih menyampaikan, untuk merampungkan novel Gadis Kretek ini memang butuh waktu lama karena harus dibarengi dengan riset. Mengangkat Gadis Kretek sebagai judul buku, ia menuturkan, tulisannya itu berasal dari latar belakang keluarganya yang selanjutnya ia melakukan riset lebih dalam untuk bahan tulisannya. Ia berpesan, bagi pelajar atau pun masyarakat lain yang ingin menjadi penulis atau apapun itu, mari tingkatkan minat baca.

“Penting pula untuk mengulik hal sederhana seperti kretek atau sesuatu yang lokal di daerah masing-masing. Dengan begitu kita tidak hanya menulis tetapi juga sebagai penulis yang bisa mengangkat ciri khas daerah,” pungkasnya. (cds)

 

Reporter: Septiana Syam
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button