Pembangunan Jembatan Wakatobi
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Dalam perencanaan mega proyek infrastruktur pembangunan jembatan Numana – Kapota yang menghubungkan Pulau Wangi – Wangi dengan Pulau Kapota di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus dimaksimalkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kabupaten Wakatobi, La Tarima mengatakan jembatan yang ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang itu, di design tidak hanya akan menjadi jembatan penghubung antar pulau tetapi juga diharapkan menjadi “iconic” Pemerintahan Wakatobi, khususnya bagi para wisatawan.
“Disamping menjadi penghubung antar pulau untuk pengembangan ekonomi kerakyatan yang paling utama juga harus menjadi iconic sehinga ketika orang berwisata ke Wakatobi pengunjung dapat mengabadikan moment,” ujarnya kepada detiksultra, Senin (29/7/2019), didampingi oleh Sekdis PU dan Penataan Ruang Kabupatwn Wakatobi, Muhriddin, ST.MM.
[artikel number=3 tag=”jembatan,wakatobi”]
La Tarima menjelaskan, dari beberapa tahap proses pembangunan jembatan yang bertujuan memberikan akses transportasi bagi masyarakat di Pulau Wangi-Wangi Pulau Kapota ini. Kini, pemerintah daerah telah menyelesaikan dokumen sebagai redinas kriteria pembangunan bagi pembangunan infrastruktur.
“Hari ini sudah diselesaikan redinas kreterianya yang terdiri dari masterplan, (DED) detail engineering design, beserta amdal yang merupakan prasyarat yang harus disediakan oleh pemerintah kabupaten Wakatobi,” tambah La Tarima.
Proses pembangunan jembatan tersebut telah sejalan dengan indikator yang akan dicapai pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen-dokumen yang sediakan tersebut nantinya, akan digunakan dasar untuk basis data perencanaan yang diusulkan baik melalui pengalokasian anggaran provinsi maupun pusat, karena pengalokasian dinilai memerlukan anggaran besar jika melalui APBD Wakatobi.
Untuk memastikan semua tahapan berjalan, Bappeda Kabupaten Wakatobi terus melakukan koordinasi dengan Bappeda Sultra, agar pembangunan fisik jembatan pada tahap awal diakomodir melalui Pemerintah provinsi.
“Alhamdulillah pembangunan awal ini akan diakomodir oleh Provinsi dan ini sudah dimasukan dalam rencana kerja provinsi untuk tahun 2020.
Walaupun itu masih merupakan draf tapi ini merupakan sinyal awal,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Feasibility Study atau study kelayakan sudah dilaksanakan pada tahun ini oleh kementrian Pekerjaan Umum (PU) melalui balai jalan jembatan yang ada di Palu, setelah merampungkan study kelayakan, maka akan dilakukan tahapan berikutnya.
“Ketika Feasibility Study tuntas maka, tahapan selanjutnya adalah pembangunan fisik, harapannya kita 2020 sudah diletakkan batu pertama,” pungkasnya.
Reporter: Musdar
Editor: Sumarlin