Wakatobi

Masyarakat Perantau Kagum Lihat Pembangunan di Pulau Binongko, Begini Harapannya

Dengarkan

WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Seorang perantau asal Pulau Binongko yang melakukan mudik, Sabila Latimu, merasa kagum dengan progres pembangunan yang ada di pulau pandai besi itu.
Setelah delapan tahun lamanya baru kembali ke tanah kelahirannya, ia menyaksikan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.

“Dulunya kami dalam keadaan gelap gulita, alhamdulillah sekarang listrik kami sudah menyala 1×24 jam,” katanya (19/04/2024).

Tidak hanya itu, saat dirinya kembali delapan tahun yang lalu, ia sering mendengar ucapan dari masyarakat bahwa Binongko seperti dianaktirikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi.

Begitupun selama ia berada di perantauan. Setiap kali ada warga setempat yang juga merantau ke Kabupaten/Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, dirinya terus mendengarkan ucapan yang sama.

“Alhamdulillah presensi buruk Pemda terhadap Binongko telah berkurang. Kami merasa tidak dianaktirikan lagi. Mewakili masyarakat Wali, kami mengucapakan terima kasih kepada Haliana selaku Bupati Wakatobi saat ini,” ucapnya di Lapangan Bola Kelurahan Popalia.

Kualitas jalan Binongko di Rukuwa yang dulu aspalnya serabutan, sekarang sudah bagus. Termasuk juga jalan dari Wali ke Haka, Mole, Oihu dan Popalia, sudah dapat ditempuh lebih cepat.

Selain kekagumannya, pria yang berprofesi sebegai pengajar di salah satu SMK di Kepulauan Sula itu meminta Pemda bisa terus memperhatikan pembangunan, utamanya Jalan Trans Lingkar Binongko.

Delapan tahun yang lalu, masyarakat melakukan rapat bersama Pemda agar dibuka jalan dari Wali yang menghubungkan langsung ke Haka. Namun hingga saat ini belum ada progresnya sama sekali.

Bukan hanya pembangunan sarana prasarana, Sabila Latimu juga berharap ada perhatian terhadap pembangunan mental. Kaena ia melihat, kunjungan masjid masyarakat masih kurang.

Di tempat yang sama, Izat seorang pria asal Wawonii yang menikah dengan wanita asli Binongko memberikan apresiasi kepada Bupati Haliana yang telah banyak memberi warna pembangunan.

Ia mengaku telah menginjakkan kaki di Pulau Binongko mulai tahun 2019, dan kondisinya jauh berbeda dengan sekarang.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari Camat Togo Binongko, Saaludin, jumlah perantau yang mudik mencapai 600 orang, 500 diantaranya teridentifikasi mudik sebagai peserta Silaturahmi Masyarakat Bingongko (Silamabi) ke lima dan sisanya mudik keluarga. (bds)

Reporter: Abdul Ganiru
Editor: Wulan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button