WAKATOBI, DETIKSULTRA.COM – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi, Munardin, memastikan sekaligus menepis isu miring yang menyebutkan RSUD Wakatobi kosongan dokter spesialis.
Dokter Muna sapaan akrab Munardi mengungkapkan bahwa, sampai sekarang jumlah dokter di RSUD Wakatobi masih tetap aman, dengan komposisi 4 dokter spesialis dari pusat, 1 dari Unhas dan 1 PNS.
“Komposisinya masih sama dengan tahun lalu yakni dokter anak, dokter kandungan, dokter anestesi dari pusat, dokter bedah, plus satu dari Unhas, dokter patologi klinik. Kalau tahun lalu dokter anestesi dan patologi klinik ini dari pusat, dan cuman asalnya saja beda, tapi minus dokter penyakit dalam,” ungkapnya, Jum’at (16/8/2019).
Sementara itu, untuk persoalan kosongnya dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Wakatobi, Munardin mengungkapkan jatahnya sudah ada dari Kementrian Kesehatan sejak 2018, namun sampai saat ini pihaknya masih menunggu kiriman dokternya dari pusat.
“Solusinya kita akan minta dari Unhas. Khusus penyakit dalam ini tapi pikirannya kami, jangan sampai dari pusat ini dikirim. Kalau dari kami tidak apa-apa biar dobol cuman yang jadi masalah anggarannya jadi tetap kita menunggu dari pusat ini dan kita sudah bersurat kembali untuk tahun ini,” tuturnya.
Keterlambatan pengiriman dokter tersebut kemungkinan dipengaruhi adanya polemik di Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), pasalnya ada beberapa dokter membuat gugatan, bahwa mereka menempuh pendidikan dengan biaya sendiri namun wajib kerja.
“Sekarang tidak diwajibkan lagi tinggal yang mau saja,” ujarnya
Dirinya juga tidak memungkiri, diwaktu-waktu tertentu RSUD Wakatobi akan terjadi ke kosong dokter tertentu namun tidak semua, misalnya dokter anak mendapat undangan mengikuti seminar, pelatihan atau simposiumnya jika ada pasien yang butuh penanganan terpaksa harus dirujuk.
“Semua sudah tertuang dalam MoU kita bersama mereka bahwa kalau ada kegiatan seperti itu mereka berhak untuk mengikuti itu dan kita tidak boleh mengintervensi hal itu. Balik lagi dokter yang mengikuti pelatihan atau simposium ini mereka akan melayani seperti biasa dan hal itu biasanya tidak terlalu lama,” ujarnya.
Untuk tersedian dokter Umum di RSUD Wakatobi tambah dia, untuk dokter definitif masih 9 orang ditambah 6 dokter kerja sama dengan kementrian sebanyak 6 orang dan ditugaskan secara shift.
“Tidak mungkin saya tempatkan semua dalam satu shif, harus sesuai piketnya diroling gantian setelah tugas di sini mereka ke puskesmas lagi, jumlanya dokter umum kita ini 15 orang,” pungkasnya.
Reporter : Ema
Editor: Dahlan