Basarnas Gencar Sosialisasi Sistem Deteksi Dini 2020 dan Latihan SAR Daerah
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menggelar sosialisasi sistem deteksi dini dan juga pelatihan SAR Daerah pada Senin, (14/9/2020).
Kegiatan sosialisasi sistem deteksi dini dan pelatihan dengan jumlah peserta 45 orang yang terdiri dari instansi baik Kepolisian, TNI, Unsur-unsur Perhubungan Laut, dan Stakeholder terkait.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Sistem Komunikasi Brigjend (TNI) Widjang Pranjoto dan dihadiri oleh Walikota Kendari yang diwakili Wakil Wali Kota Kendari, Perwakilan DPRD kota Kendari, Unsur pimpinan TNI/Polri, Lanal Sultra, Instansi terkait dan perwakilan perusahaan kapal.
Direktur Sistem Komunikasi Brigjend (TNI) Widjang Pranjoto, mengatakan tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mensinergikan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan Operasi SAR saat terjadi bencana maupun kecelakaan.
“Dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi para potensi SAR agar selalu siap dalam mendukung Operasi SAR serta untuk memberikan gambaran tentang sistem deteksi dini yg dimiliki dan dikelola oleh Basarnas,” ujarnya.
Selain itu Direktur Sistem Komunikasi Basarnas, mengajak semua komponen yg mempunyai dan mengoperasikan radio beacon agar meregistrasikan radio beacon yg dimiliki ke Basarnas.
“Karena dengan meregistrasikan Radio beacon yg dimiliki secara tidak langsung telah berkontribusi dalam peningkatan respons time Basarnas dan bisa berdampak pada meningkatnya jumlah korban yg dapat diselamatkan saat terjadi kecelakaan,” jelasnya kembali.
Ditempat yang sama Kepala Kantor Basarnas Kendari, Aris Sofingi, mengatakan kegiatan sosialisasi sistem deteksi dini tahun 2020 dan sekaligus latihan SAR Daerah berlangsung mulai dari tgl 14 – 15 September 2020 dengan jumlah peserta sebanyak 45 orang serta terdiri dari beberapa instansi terkait.
“Selanjutnya besok akan ada praktek atas sosialisasi deteksi dini yang kemudian berdasarkan SOP yang akan dijalankan,” jelasnya.
Selain itu pihaknya menjelaskan ada beberapa kesulitan dalam sistem deteksi dini yang dialami diantaranya kapal-kapal nelayan yang tidak dilengkapi dengan deteksi dini, pelaporan dari kejadian sampai pada pelaporan prosesnya lama.
“Sehingga itu yang menjadi kesulitan kami dalam melaksanakan operasi karena objek yang bergerak dilautan ini ada pengaruh dari arus, gelombang, angin sehingga ini akan menjadi sulit bagi kami untuk mendeteksi dimana keberadaan kecelakaan ini” jelasnya.
Dengan ini, Aris mengimbau kepada masyarakat dengan adanya sistem deteksi dini yang disosialisasikan ini diharapkan banyak masyarakat yang tau, paham dan bisa memiliki alat peralatan deteksi dini
Untuk diketahui pelaksanaan kegiatan telah mendapat rekomendasi dari pihak Satgas Covid-19 Prov Sulawesi Tenggara dan tetap mengikuti prosedur kesehatan Covid-19, salah satunya dgn mengadakan tes rapid terhadap seluruh peserta sosialisasi dan Latihan SAR Daerah, para tamu undangan, panitia hingga petugas hotel yg melakukan kontak dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Reporter: Sesra
Editor : Yais Yaddi