Ali Mazi Imbau Kepala Daerah Perketat Prokes Covid-19
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi penerapan protokol kesehatan (Prokes) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) diperketat lagi.
Hal ini seiring dengan terus melonjak naiknya kasus Covid-19 di Sultra. Hingga saat ini, tanggal 1 September 2020, kasus Covid-19 di Sultra telah tembus di angka 1.608 kasus.
Sama halnya kasus meninggal karena Covid-19, juga terus melonjak naik. Hingga update terkhair, kasus meninggal di Sultra sebanyak 31 kasus.
Berangkat dari situ, orang nomor satu di Bumi Anoa mengimbau Bupati dan Wali Kota, terutama yang daerahnya mengalami peningkatan kasus yang cukup signifikan untuk kembali mengetatkan Prokes Covid-19, khususnya di ruang-ruang publik. Sehingga tidak menimbulkan kesan seolah-olah wabah Corona sudah selesai.
Imbauan ini sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar sosialisasi, edukasi, dan pengawasan di lapangan harus dilakukan secara massif.
“Saya imbau masyarakat Sultra untuk selalu mematuhi Prokes Covid-19, dan diharpakan tidak bepergian sembarangan dan berjabat tangan,” kata Ali Mazi, usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video konferens di Rujab Gubernur Sultra, Selasa (1/9/2020).
Dia menambahkan, dalam proses pengawalan penerapan Prokes Covid-19, diharapkan juga peran dari insan pers, untuk terus menyampaikan informasi yang bersifat edukatif kepada masyarakat luas.
“Saya berharap pers dapat terus mengedukasi masyarakat untuk terus mengenakan masker, dan mematuhi Prokes Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, dalam rapat terbatas yang dihadiri oleh seluruh gubernur dan sejumlah menteri, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia berlomba dengan negara lain untuk mengupayakan adanya vaksin.
“Indonesia telah mendapatkan komitmen sebanyak 20-30 juta vaksin pada akhir tahun 2020. Sampai akhir 2021 sebanyak 290 juta vaksin akan disiapkan,” katanya.
Ditambahkannya, vaksin produksi dalam negeri yang disebut dengan Vaksin Merah Putih sudah mengalami progres 30-40 persen dalam bukan Agustus ini.
“Pertengahan 2021 vaksin buatan anak negeri sudah dapat diproduksi missal,” tukasnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Yais Yaddi