Muna Barat

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pabrik Tapioka akan Segera Dibangun di Mubar

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pabrik tepung tapioka akan segera dibangun di wilayah Kabupaten Muna Barat dengan menghadirkan investor dan PT Mubar Agro Sejahtera (MAS) beberapa waktu lalu.

Pj Bupati Bahri mengatakan, pihak perusahaan telah melakukan survei serta meninjau langsung lahan pertanian yang ada di Mubar. Melihat potensi dan peluang yang menjanjikan maka pihak investor tertarik untuk berinvestasi.

Apalagi lanjut dia, kebutuhan tepung tapioka di Indonesia saat ini masih bergantung pada impor dari luar negeri.

“Dalam rangka kemandirian pangan dan juga peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga, kita akan memanfaatkan lahan-lahan pertanian yang berpotensi untuk menghasilkan produk pertanian ataupun dalam konteks ketahanan pangan seperti ubi kayu,” jelasnya

Menurut Direktur Perencanaan Keuangan Daerah Kemendagri ini, dengan hadirnya pihak investor di Mubar para petani akan lebih maju dan sejahtera, apalagi dalam mencari pasaran, tentunya hasil produksi para petani akan langsung dijemput oleh pihak perusahaan.

Jebolan STPDN 07 ini menilai, hadirnya investasi pabrik tepung di daerah ini otomatis bakal membuka lapangan pekerjaan, roda perekonomian akan meningkat, dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud.

Untuk mendukung investasi dalam rangka food estate menuju pemulihan ekonomi di Kabupaten Muna Barat, Bahri berprinsip investasi ini akan menaikkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya wilayah daratan yang kaya akan potensi tanah pertanian. Pola melalui kemitraan atau partnership antara masyarakat dan investor.

“Jadi, masyarakat cukup menyampaikan kesediaan mengikuti program, memiliki lahan dan KTP Mubar,” terangnya.

Selain itu, untuk mendukung dan menjembatani masyarakat dan investor, ia juga berjanji Pemda Mubar akan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda).

Bahri menerangkan, tahap awal pembukaan lahan melalui BUMD, pemda akan memberi pembiayaan modal awal Rp8 juta per hektare. Dengan hasil produksi 45-50 ton per hektare sekali panen dalam jangka 6-7 bulan dengan estimasi jika harga jual seribu per kilo maka 45-50 juta kurangi modal awal maka besar pendapatan sekitar Rp37-42 juta.

Sementara itu, pihak PT Mubar Agro Sejahtera Dodon mengaku tahap awal akan membangun pabrik kapasitas hasil produksi 25 ton per hari dan membutuhkan lahan 1.250 hektare.

“Untuk memenuhi pasokan per hari kita memerlukan bahan baku ubi kayu antara 100-120 ton. Hasil panen diperkirakan 45-50 ton maka dalam satu hari kita harus panen 3-4 hektare. Insyaallah tahun 2023 kita mulai bangun pabriknya” kata Dodon saat ditemui di Rujab Bupati Mubar.

Dodon menilai, alasan memilih Kabupaten Muna Barat sebagai tempat budidaya ubi kayu bahan baku tapioka karena potensi lahan pertanian di Mubar cukup besar.

“Jujur saya tertarik dengan antusiasnya Pj Bahri terhadap pembangunan daerah sektor pertanian. Setahu kami Mubar ini potensi pertaniannya besar, ini sesuai data yang diperoleh oleh guru besar ilmu tanah dari perguruan tinggi di Kendari,” ungkapnya.

Lahan tidur di Mubar 40 ribu hektare dan sangat cocok untuk ubi kayu sekitar 23 ribu hektare. Indonesia saat ini masuk negara pengimpor tapioka terbesar di Asia Tenggara.

Berbicara soal investasi, Dodon menyebut, hadirnya pabrik tahap awal dengan kapasitas 20 ton per hari ini memiliki nilai investasi sekitar Rp25 miliar.

Sementara itu, Kadis Pertanian Nestor Jono menyebut saat ini pihaknya masih melakukan pendataan calon petani calon lahan (CPCL).

“Kita akan cek dan data dulu untuk 1.250 hektare itu. Di Mubar kan ada 448 kelompok tani, berapa lahan yang siap,” tutupnya. (bds)

Reporter: La Ode Darlan
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button