Muna Barat

Soal Polemik Penghentian Pekerjaan Proyek di Puskesmas Lawa, Ini Kata Pj Bupati Muna Barat

Dengarkan

MUNA BARAT, DETIKSULTRA.COM – Polemik pekerjaan proyek rehabilitasi gedung Puskesmas Kecamatan Lawa sempat menuai sorotan dari kelompok pemuda setempat. Pasalnya dikabarkan pemenang tender proyek tersebut tidak melibatkan para pekerja lokal di lapangan.

Bahkan sejumlah pemuda itu, menyesalkan bahan bangunan yang diadakan berasal dari luar daerah seperti pengadaan batu dan pasir, sehingga berakibat pada penghentian sementara proses pekerjaan tersebut. Diketahui dalam tender proyek yang di menangkan oleh CV Anisa yang berasal dari anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) kabupaten muna barat tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp 1.870.978.000

Menanggapi hal itu, saat ditemui pengawas proyek bernama Alung bahwa pihaknya tidak melibatkan para pekerja lokal itu tidak benar. Sebab kata dia, proses pekerjaan saat ini belum dimulai.

“Saat ini belum dimulai pekerjaannya. Barusan kami bongkar atapnya saja, nanti kalau sudah mulai pekerjaan kami tetap prioritaskan pekerja lokal dan kami sudah komitmen dengan hal ini,” ujarnya.

Alung pun tak menampik, jika bahan bangunan seperti batu dan pasir pengadaannya berasal dari Muna, karena harga dan jaraknya lebih dekat.

“Kalau batu dan pasir pengadaannya dari Raha karena bahannya milik sendiri juga. Tapi kalau soal bahan semen, besi dan kebutuhan lainnya kami ambil di bagian Lawa sini semua, tidak ada dari luar,” sebutnya.

Mendengar hal ini, Pj Bupati Muna Barat turun langsung dilapangan guna memastikan berbagai keluhan masyarakat di wilayah tersebut. Dari hasil tinjauannya setelah menemui pengawas dan kepala Puskesmas, ia mengatakan bahwa faktanya tidak seperti yang digambarkan sebelumnya.

“Tadi saya sudah langsung ke lapangan, ada Ibu Kapus juga dan pihak perusahaan. Sudah ada komitmennya untuk memperkerjakan para pekerja lokal, jadi menurut saya dengan kabar yang beredar itu tidak lah benar,” jelasnya.

Kata dia, dalam komitmen memberdayakan masyarakat lokal, Bahri pun mengharuskan agar semua proyek pekerjaan yang ada di Muna Barat wajib dikerjakan oleh masyarakat Muna Bara. Begigu juga pengadaan bahan bangunan wajib berasal dari Muna Barat.

“Makanya saya sudah mengarahkan, misalnya ke ULP agar membuat salah satu surat yang menjadi bagian dari lampiran, ketika teken kontrak maka sudah menyatakan bahwa akan memprioritaskan dan melibatkan pekerja lokal di Kabupaten Muna Barat. Tapi kita lihat juga pekerja lokalnya harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti memiliki keahlian karena pekerja dilindungi juga oleh UU,” tutupnya. (bds)

 

Reporter: La Ode Darlan
Editor: Wulan Subagiantoro

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button