Konawe Utara

Warga Konawe Utara Boikot Penambangan PT Aneka Tambang

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Puluhan warga yang tergabung dalam Kelompok Samaturu, mendatangi lokasi penambangan PT Aneka Tambang (Antam) di Blok Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara.

Gerakan ini dilakukan warga murni atas inisiatif mereka, karena sudah tak tahan dengan penambangan PT Antam yang hanya menguras kekayaan alam dengan fakta tak terbantahkan hanya merugikan warga.

Warga setempat mendatangi kawasan tambang PT Antam, dengan modal patungan rela menyewa Perahu Jollor untuk mengarungi gelombang, demi mempertahankan hak tanah mereka.

Kurang lebih dari satu jam para pemilik lahan yang terdiri dari laki-laki dan ibu rumah tangga, tiba di lokasi penambangan Antam, dan langsung memboikot akitivitas pertambangan dengan cara memasang tenda di Jalan Holing menuju pelabuhan terminal khusus ( Jety ).

Ashari, Direktur Eksekutif Explor Anoa Oheo menjelaskan bahwa kekesalan warga tak terbendung setelah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) pada (12/08/2021), di ruang sidang DPRD Kabupaten Konawe Utara bersama perwakilan direksi PT. Antam.

Hasil yang disepakati saat itu, pihak DPRD merekomendasikan pemberhentian sementara sampai ada upaya negosiasi penyelesaian lahan warga.

Warga Konawe Utara Boikot Penambangan PT Aneka Tambang

“Tapi hal itu tidak dilaksanakan dan dinilai hanya sebatas omongan belaka,” katanya dalam rilisnya.

“Andaikan dari awal pihak PT Antam lakukan sosialisasi ditengah warga duduk bersama dengan stakeholder tentang aturan regulasi, menyampaikan dasar dan landasannya tidak menjadi serumit ini. Malah memberikan ruang dan janji akan di selesaikan. Coba bayangkan, masyarakat kehilangan materi, waktu dan pikiran hanya sekedar memenuhi undangan pihak Antam pertemuan di Pomalaa Kolaka dan itu sering kali di adakan. Ternyata janji dan janji itu justru semakin keruh dengan adanya pihak PT. Antam justru menempuh jalur hukum ke PTUN Kendari. Walaupun masyarakat tidak punya uang mereka berhasil memenangkan sidang peradilan itu. Kalaupun upaya banding hasil putusan sebaliknya, maaf rakyat kami tidak punya modal untuk kejar keadilan sampai kesitu,” katanya lagi.

Junartin Pagala, salah satu perwakilan pemilik lahan Kelompok Samaturu mengungkap bahwa Antam sekarang berkoordinasi di Polres Konawe Utara untuk menurunkan personil mengamankan lokasi tambang.

“Tapi kami dari pemilik lahan sekali pun kepala yang melayang tidak akan meninggalkan lahan, kami yang sudah di curi oleh pihak Antam,” tegasnya.

“Dan tolong sekali lagi, pemilik lahan yang belum masuk lokasi, sempatkan waktu masuk lokasi karena ini sudah jalan yang terakhir kita tempuh. Kami semalam tidur diatas lumpur beralaskan terpal. Ini saya wakili teman-teman yang ada di lokasi karena yang ada di lokasi semua pada lobet hp-nya dan saya kebetulan saya pulang dan Insya Allah Hari Senin kembali masuk lokasi dan membawa logistik ke lokasi,” tukasnya.

 

Reporter: Betyruddin
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button