KOLAKA, DETIKSULTRA.COM – Seorang pasien di Rumah Sakit Umum Benyamin Guluh (RSUBG) Kolaka, mengaku ditelantarkan selama 18 jam. Ira wati, datang ke RSUBG Kolaka sejak Sabtu pukul 23.00 Wita. Namun ia baru mendapat penanganan dokter Minggu sore, pukul 17.00 Wita.
Akibatnya, janin Ira Wati yang berusia dua bulan tidak dapat diselamatkan. Ia mengalami keguguran.
“Penanganan yang tidak maksimal ini saya duga akibat kekurangan dokter ahli kandungan, yang cuman ada satu orang saja. Seharusnya pasien yang masuk di UGD itukan emergenci. Apa lagi istri saya masuk dalam keadaan pendarahan, itu harus segera mendapat tindakan,” ujar suami pasien, Supri.
Hal ini membuat Supri sangat kecewa dengan pelayanan pihak rumah sakit. “Saya sangat kecewat dengan pelayanan RSUBG Kolaka, yang tidak memedulikan nyawa pasien sehingga istri saya keguguran,” ucapnya kesal.
Supri berharap, tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini dan pasien yang masuk di RSUBG Kolaka bisa dilayani dengan standar prosedur rumah sakit. Apa lagi rumah sakit tersebut baru saja mendapatkan akreditasi.
Menanggapi kejadian ini, Kepala RSUBG Kolaka, Muhammad Rafi, membantah adanya pasien yang ditelantarkan. Menurutnya, sejak pasien masuk di UGD, sudah ada penanganan dari perawat yang bertugas 24 jam.
“Saat pasien pendarahan yang selalu kita ukur adalah hemoglobin (HB). Masih normal dan sudah dikonfirmasi dengan dokter spesialis. Bidan sudah menginstrusikan untuk dilakukan penanganan,” ujarnya.
Reporter: Yus
Editor: Ann