KOLAKA UTARA, DETIKSULTRA.COM – Keterbatasan Dana Desa (DD) untuk pos pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat desa disiasati Pejabat Sementara (Pjs) Desa Totallang dengan mengajak puluhan masyarakat menanam bawang merah secara massal, memanfaatkan lahan koson milik pemerintah yang terletak di tengah perkampungan.
Rencananya lahan kosong seluas 50×50 ini, akan digunakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) membangun kantor Penyuluh Pertanian dan Perikanan untuk wilyah Kecamatan Lasusua. Namun, pembangun belu dilakukan, maka Pjs desa bersama puluhan warga mengolah lahan tersebut dan menanam bawang merah.
Pjs Desa Totallang, Mawardi menjelaskan, penanaman bawang merah yang melibatkan puluhan warga ini bertujuan meningkatkan sumber pendatan desa. Hasilnya nanti akan dikembalikan kedesa untuk kegiatan pembangunan desa, kegiatan kepemudaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
[artikel number=3 tag=”kolut,warga”]
“Jadi kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh pemuda dan masyarakat desa mulai dari proses pembersihan sampai penanaman. Kalau nantinya penanaman ini memberikan hasil maksimal dan keuntungan yang baik, maka semua hasil tersebut akan kita kembalikan ke desa untuk kepentinga pembangunan desa atau kegiatan pemuda dan masyarakat di desa,” kata Mawardi kepada detiksultra.com, Sabtu (12/10/2019).
Selain cengkeh dan kakao kata Mawardi, bawang merah juga merupakan komoditi unggulan masyarakat Desa Totallang.
“Bawang merah memang merupakan salah satu komoditi unggulan untuk holtikultura, biasanya masyarakat Totallang menggunakan waktunya untuk menanam bawang merah setelah musim panen cengkeh dan coklat berakhir, hasil penanaman tersebut biasanya mencai ratusan ton,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, jika bibit yang ditanam oleh masyarakat merupakan bibit unggulan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) sehingga tidak diragukan lagi kualitasnya.
“Masyarakat memilih bawang merah, karena masa panennya terbilang cepat yaitu sekitar dua bulan saja setelah ditanam itu sudah bisa panen, juga nilai ekonomisnya yang cukup menjanjikan,” jelasnya.
Untuk diketahui, penanaman bawang merah secara massal pada hari Sabtu (5/10/2019) lalu, melibatkan puluhan petani dengan menanam 300 kg bibit bawang merah di atas lahan seluas 50×50. Menurut warga, jika berhasil tanaman tersebut bisa menghasilkan 3 ton bawang merah yang siap jual dengan harga perkilonya saat ini sebesar Rp 20.000.
Reporter: Muh. Risal
Editor: Sumarlin