kesbangpol sultra
Buton

Pemkab Buton Akui Berhasil Turunkan Angka Stunting

Dengarkan

BUTON, DETIKSULTRA COM – Pemerintah Kabupaten Buton mengaku berhasil menurunkan prevelensi stunting. Pada 2022, angka stunting Buton mencapai 23 persen, kini turun menjadi 17,33 persen.

Hal tersebut dipaparkan oleh Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin kepada Pj Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Wa Ode Munanah Asrun Lio, saat berkunjung ke Buton, Jumat (3/11/2023).

Asnawi Jamaluddin mengatakan, pihaknya mendapatkan semangat baru dengan kunjungan Pj TP PKK Sultra di Kabupaten Buton. Ia menyebut, saat ini isu nasional seperti stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi sedang terus ditekan.

Ia menerangkan, pihaknya menekan angka stunting dengan cara melaksanakan kegiatan rembuk stunting melibatkan seluruh stakeholder di Buton, serta kegiatan Buton Sehat Bebas Stunting (BSBS).

“Selain program tadi, kami juga rutin membuat kegiatan Jumat berkah. Kegiatan ini rutin dilakukan pada setiap Jumat dengan memberikan makanan tambahan, telur dan makanan bergizi bagi penderita stunting,” terangnya.

Asnawi juga optimistis Pemkab Buton mampu menurunkan angka stunting sesuai target nasional sebesar 14 persen.

Oleh karena itu, pihaknya tetap akan melakukan intervensi, serta adanya gerakan-gerakan penurunan stunting di Kabupaten Buton dengan semua pihak seperti DWP dan Tim Penggerak PKK.

Sementara itu, Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sultra, Wa Ode Munanah Asrun Lio mengatakan, Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan ada untuk membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan, termasuk menyelesaikan persoalan stunting yang menjadi isu nasional.

“Masalah yang kita hadapi saat ini adalah masalah stunting. Dan itu ada di program PKK yang melekat di 10 program PKK. Untuk kali ini marilah kita fokus ke masalah kesehatan termasuk masalah stunting. Kita akan mencoba untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah ini. Dan masalah ini sumbernya dari kita kaum ibu dan harus kita yang selesaikan,” tuturnya.

Wa Ode Munanah Asrun Lio menegaskan, guna mencegah peningkatan stunting diharapkan ibu-ibu selalu terbuka kepada ibu-ibu PKK dan DWP ketika melakukan pendataan. Karena hal tersebut sangat penting bagi bayi usia emas 0-3 tahun, karena umur anak 1.000 hari itu usia emas, terbentuk seluruh organ tubuh utamanya otak dan lain-lain.

“Saya harap ibu-ibu harus belajar menyiapkan diri sebelum hamil, usia emas sangat besar pengaruhnya bagi anak. Jadi Ibu-ibu mungkin belum mendapat pengetahuan yang lengkap tentang hal itu, karena malu, keterbatasan informasi, atau mungkin kesalahan dari atas yang tidak memberikan pengetahuan lebih untuk anak-anak remaja, atau pasangan muda, jadi harus diberi bekal untuk melahirkan generasi hebat,” harapnya. (cds)

Reporter: Safrin
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

AJP ASLI Pilwali Kendari 2024