BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Melambungnya harga minyak goreng kemasan berbagai merek di Baubau membuat dinas perindustrian dan perdagangan setempat melakukan langkah-langkah strategis.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian Disperindag Baubau, Nasir menjelaskan, pihaknya melakukan pasar murah di akhir Desember 2021 sebagai intervensi pemkot dalam menjaga kestabilan harga minyak goreng.
Kemudian, lanjut Nasir, disperindag juga menindaklanjuti surat Kementerian Perdagangan terkait minyak goreng dengan satu harga Rp14 ribu per liter.
“Kami juga memantau kondisi lapangan untuk ritel sudah berlaku pada semua merek minyak goreng sejak 19 Januari 2022,” beber Nasir pada Detiksultra.com, Senin (14/02/2022).
Selain itu, disperindag rutin melakukan sidak pada distributor, ritel, dan minimarket. Ini dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan keseragaman harga minyak goreng.
Nasir mengaku, stok minyak goreng saat ini di Baubau terhitung aman. Belum lama ini, 35 ton minyak goreng telah masuk di Baubau.
“Sekarang masih menunggu laporan stok minyak goreng dari distributor lainnya,” bebernya.
Kendati begitu, sorot Nasir, Disperindag Baubau tetap menjaga agar masyarakat tidak terburu-buru, apalagi memborong dalam membeli minyak goreng. Oleh karena itu, setiap pembeli dibatasi hanya bisa membeli dua liter minyak goreng saja.
Nasir membeberkan, tiga sebab kenaikan harga minyak goreng. Pertama, produksi Crude Palm Oil (CPO) secara global menurun, utamanya di Malaysia dan Indonesia. Kedua, kenaikan harga CPO secara nasional. Ketiga, adanya program nasional B30 atau biosel. (bds*)
Reporter: M6
Editor: J. Saki