BAUBAU, DETIKSULTRA.COM – Hidup pas-pasan dengan seorang istri dan enam orang anak, tak menyurutkan niat seorang tukang bentor di Kota Baubau, Rasyid, untuk menunaikan ibadah haji. Setelah menabung selama 23 tahun, ia akhirnya dapat menunaikan ibadah haji bersama istrinya.
Rasyid memang sudah berniat menunaikan ibadah haji sejak 23 tahun silam. Sejak itu Rasyid semakin giat mencari uang dengan mengojek.
Setelah menikah dengan Jumriah, 19 tahun silam, Rasyid mengajak istrinya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya dari mengojek untuk ongkos ke tanah suci. Meski dengan kondisi hidup yang pas-pasan, Rasyid tak pernah menyerah untuk menggapai impiannya menjadi haji yang mabrur.
“Saya mulai menabung untuk naik haji dari sebelum menikah sekitar tahun 1995. Waktu itu penghasilannya hanya sekitar 20 ribu setiap hari. Tapi alhamdulillah saya bisa kumpul sedikit-sedikit untuk daftar calon haji,” tutur Rasyid.
Bukan hal mudah baginya untuk memenuhi niatnya menunaikan ibadah haji. Setiap harinya sejak pukul 03.00 dini hari, Rasyid yang tinggal di Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, sudah meninggalkan rumah untuk mengojek menggunakan sepeda motor bututnya. Penghasilan Rasyid dari mengojek tidak menentu, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp60 ribu rupiah setiap harinya. Namun jika bernasib mujur, Rasyid bisa membawa pulang uang hingga Rp100 ribu.
Rasyid dan istrinya tentu harus membagi penghasilan untuk kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak-anaknya. Sisanya ditabung untuk ibadah haji.
Bermodal tabungan awal sebesar Rp5 juta, Rasyid mendaftarkan diri dan istrinya untuk menjadi calon haji sejak 2009 silam. Setelah menunggu selama sembilan tahun, Rasyid bersama istrinya akhirnya mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
“Setiap hari saya berdoa supaya bisa naik haji. Alhamdulillah setelah saya daftar naik haji, ada-ada saja rezeki, saya tidak sangka-sangka juga dengan profesi ojek bentor ini bisa antar saya ke tanah suci,” kata Rasyid yang diliputi rasa haru dan mata berkaca-kaca.
Rasyid yang dikenal tekun beribadah ini tidak hanya menabung untuk biaya naik haji. Tapi juga selalu menyisihkan uang hasil mengojeknya untuk bersedekah. Bahkan tak jarang Rasyid yang kini berusia 41 tahun dengan ikhlas memijamkan uang kepada kerabat maupun keluarganya yang membutuhkan, tanpa mengharapkan keuntungan materi dari pinjaman tersebut.
“Insya Allah niat saya hanya untuk beribadah, saya tidak tarik bunga dari pinjaman itu, Allah memang maha adil, dan alhamdulillah tahun ini saya bisa berangkat ke tanah suci bersama istri saya,” tutupnya.
Rasyid dan istrinya dijadwalkan akan berangkat bersama 175 calon jamaah haji asal Kota Baubau dalam kloter 22, melalui embarkasi Makassar pada (2/8/2018) mendatang. Rasyid berharap keberangakatannya untuk menunaikan ibadah haji dapat menginspirasi orang-orang yang hidup pas-pasan untuk terus berusaha dan berdoa agar kelak dapat mengikuti jejaknya menuju ke baitullah.
Reporter: Jamil
Editor: Ann