KENDARI,DETIKSULTRA.COM– Pemerintah Kota Kendari melaksanakan gerakan susur dan bersih-bersih sungai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Penjabat (Pj) Wali Kita Kendari, Asmawa Tosepu, mengatakan, susur sungai juga menjadi langkah pemerintah dalam mencegah terjadinya banjir. Namun perlu diingat hal ini tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga semua pihak termasuk kerja sama dari masyarakat.
“Gerakan susur sungai tidak hanya mengantisipasi terjadinya bencana banjir, namun memberikan dampak positif lainnya bagi masyarakat dan pemerintah,” ungkapnya.
Giat susur sungai ini dilakukan di Sungai Lahundape, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kamis (27/7/2023).
Dia pun menerangkan, perkembangan sebuah kota atau kawasan adalah konsekuensi logis dari usaha pemerintah dan masyarakatnya dalam meningkatkan taraf hidup dan geliat ekonomi sebuah kota.
Ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat, meluasnya kawasan pemukiman dan permukiman warga, bertambahnya fasilitas umum dan sosial serta meningkatnya indikator-indikator sosio-ekonomi masyarakat.
Meski demikian, perkembangan ini juga haruslah dibarengi dengan peningkatan prasarana dan sarana infrastuktur masyarakat, seperti jalan dan jembatan, sistem drainase, sarana persampahan dan lain sebagainya.
“Suatu wilayah membutuhkan sarana prasarana infrastruktur yang memadai untuk mendukung aktivitas manusia yang tinggal di wilayah tersebut. Laju peningkatan penduduk saat ini hampir tidak dapat dibarengi oleh ketersediaan atau penambahan prasarana perkotaan yang memadai,” jelasnya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari terus melakukan pembenahan dan penataan kota, serta membuat sebuah rencana kerangka (outline plan) untuk semua infrastruktur tersebut.
Sistem drainase ini merupakan sarana prasarana kota, Asmawa Tosepu menyebut sistem drainase yang baik akan mencegah terjadinya banjir dan genangan, serta meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan sebuah kota.
“Penataan sistem drainase merupakan salah satu usaha dalam pengelolaan sumberdaya air dan lingkungan. Dengan sistem drainase, maka tata kelola air buangan atau kelebihan air, baik air setelah dipakai untuk berbagai kebutuhan maupun air kelebihan dari air hujan, akan tertata dengan baik sehingga pada akhirnya diharapkan usaha konservasi air dan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan masyarakat dapat tercapai,” terangnya.
Penataan sistem drainase juga merupakan salah satu usaha pengendalian banjir. Sebab salah satu masalah penting kawasan perkotaan adalah, upaya penanganan banjir dan genangan yang membawa dampak menurunnya kualitas lingkungan.
Aksi susur sungai ini dihadiri Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Balai prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara (Sultra), BP2JK Sultra dan Kepala OPD terkait lingkup Pemkot Kendari. (ADV)