Ketua DPRD Konawe Puji Kepemimpinan KSK
DETIKSULTRA.COM, KONAWE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), menggelar rapat paripurna dengan agenda Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Kabupaten Konawe.
Dalam rapat ini, Bupati, Kery Saiful Konggoasa, memaparkan proses pembangunan Kabupaten Konawe, selama satu dekade terakhir di masa kepempimpinannya.
Dijelaskan, pada tahun 2013, dirinya melanjutkan pemerintahan dalam kondisi yang tidak ideal, dimana pada saat itu pertumbuhan ekonomi turun pada angka -7,86%, kemudian angka kemiskinan mencapai 16,50%.
Selain itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat itu baru mencapai 68,23% dengan status sedang. Lalu pendapatan perkapita penduduk baru mencapai 19,4 juta rupiah pertahunnya atau hanya 1,6 juta perbulan. Kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) baru mencapai 65,6%.
“Dengan data-data ini, Kabupaten Konawe saat itu, masih masuk dalam kategori daerah tertinggal,” ujarnya.
Lanjut bupati, demikian halnya dengan kondisi penyelenggaraan pemerintah daerah, masih belum memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas yang baik, dimana opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban keuangan daerah, masih berstatus Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Kala itu, daerah benar-benar menghadapi tantangan yang sangat serius, dalam penyelenggaraan pemerintah. Namun dengan tekad dan komitmen bersama dengan seluruh elemen masyarakat, Konawe berhasil sampai pada pencapaian terbaiknya.
Saat itu, inovasi dan kreativitas adalah kunci untuk membawa Konawe keluar dari ketinggalannya. Dalam kondisi tersebut, Kery mengatakan masyarakat harus berani keluar dari kebiasaan berpikir primitif dan konvensional, menuju pada pemikiran terbuka dan berorientasi jangka panjang.
Kesejahteraan masyarakat Konawe harus dibangun, melalui keunggulan yang dimiliki oleh daerah ini. Beberapa program kemudian dirancang, diantaranya mendorong kemudahan investasi, bagi pembangunan kawasan industri, diantaranya Morosi dan Routa.
“Menjamin keberlangsungan perekonomian daerah jangka panjang harus ditopang dengan sektor manufaktur kemudian dari sektor pendidikan, kita memberikan beasiswa bagi masyarakat pada jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP,” ujarnya.
Dari sektor kesehatan, pemerintah berhasil membangun rumah sakit di Unaaha yang saat ini telah menjadi salah satu tempat rujukan penanganan kesehatan di Provinsi Sultra.
Sementara itu, pemerintah juga tetap berfokus pada pembangunan sumber daya lokal yang selama ini telah menjadi kearifan masyarakat yakni dibidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Lalu, demi mendukung kelancaran aktivitas perekonomian sosial masyarakat, pemerintah membangun infrastruktur strategis, sementara di sisi penyelenggaraan pemerintahan, dilakukan penataan akuntabilitas penggunaan APBD dan pelaporannya.
Akuntabilitas tersebut diintegrasikan selama 10 tahun terakhir, hasilnya telah dirasakan bersama, dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe selalu menjadi yang terbaik dalam lima tahun terakhir.
Bahkan pada tahun 2022 lalu, Kabupaten Konawe dapat tumbuh jauh melampaui daerah lain di Sultra. Angka kemiskinan sudah ditekan hingga saat ini hanya mencapai 12%, IPM telah mencapai 72,4%, pendapatan perkapita penduduk naik signifikan hingga mencapai 34 juta rupiah pertahun atau 2,8 juta perbulan.
“Kemudian tingkat partisipasi angkatan kerja kini telah mencapai 70%. Pada tahun 2015 lalu, Konawe juga keluar dari status daerah tertinggal,” terangnya.
Selain itu, opini BPK terhadap Kabupaten Konawe selama tujuh tahun berturut-turut, memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Sementara itu, Ketua DPRD Konawe, Ardin dalam sambutannya menjelaskan, dalam kurung waktu 10 tahun terakhir, banyak penghargaan yang telah diterima Kabupaten Konawe dari berbagai prestasi yang telah diukir, dalam mengelola penyelenggaraan pemerintah.
DPRD berpandangan bahwa Pemkab Konawe sudah berjalan di atas rel yang tepat, dimana realisasi pembangunan bukan hanya fisik saja, tetapi dilaksanakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara perlahan, dengan membangun jiwa dan mental masyarakat.
Dikatakan, belum lama ini Kery menerima informasi dari pemerintah pusat bahwa Kabupaten Konawe masuk dalam 10 besar, dalam penyelenggaraan pemerintah daerah terbaik nasional.
“Oleh karena itu, DPRD Konawe bersama masyarakat, memberikan apresiasi pada sidang paripurna ini, kepada saudaraku Kery Saiful Konggoasa dalam menahkodai Kabupaten Konawe,” kata Ardin.
Selanjutnya, berbagai prestasi dapat dilihat jelas dibawah kepemimpinan Kery Saiful Konggoasa, antara lain seperti adanya investasi di Kecamatan Morosi dan Routa.
Tentunya ini menjadi dorongan dari masyarakat kepada pemerintah, sehingga investasi tersebut dapat menjadi ruang-ruang yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Konawe.
Ukiran prestasi gemilang di bidang investasi ini, telah diganjar dengan penghargaan oleh Kementerian Investasi dengan kategori daerah penerima investasi terbesar skala nasional senilai 20,56 triliun rupiah.
Berikutnya, Pemkab Konawe terus diganjar dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI).
Prestasi lain, Pemkab Konawe telah menerima penghargaan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) terbaik nasional.
Berbagai prestasi ini, tentunya mengingatkan kepada kita Konawe tidak diam, tapi bergerak maju, melalui kolaborasi antara legislatif dan eksekutif, menunjukkan kepada Indonesia, bahkan dunia bahwa Konawe merupakan episentrum dari Sultra.
Beragam keberhasilan pembangunan telah diraih, namun tentu tak bisa dipungkiri, masih banyak permasalahan yang hingga kini belum juga terselesaikan.
Permasalahan tersebut memerlukan penyelesaian dalam jangka waktu panjang, karena pada hakekatnya, pembangunan daerah merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara bertahap.
“Masa yang akan datang akan lahir generasi brilian berkarakter Konawe, para entrepreneur di segala bidang tetapi berkarakter Konawe,” ujarnya. (Adv)