Ketua Baperda DPRD Konawe Sarankan Program Fisik Tahun 2023 Dikurangi
KONAWE, DETIKSULTRA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus merealisasikan program pembangunannya demi kebaikan masyarakat.
Meski demikian, guna memaksimalkan kinerja para Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Badan Pembentukan Perda (Baperda) DPRD Konawe, Hermansyah Pagala, memberikan saran agar program fisik tahun 2023 dapat dikurangi.
Hermansyah kepada awak media beberapa hari lalu mengatakan, saran tersebut telah disampaikannya dalam kegiatan rapat konsultasi dan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2023, pada akhir tahun 2022 lalu.
Menurut Hermansyah Pagala, sebaiknya untuk tahun 2023, pekerjaan fisik yang dicanangkan oleh OPD agar sekiranya dapat dikurangi. Meski demikian, pembangunan yang dilaksanakan tentu wajib memprioritaskan pada kepentingan atau hajat hidup masyarakat, sehingga lebih tepat sasaran.
Menurutnya, para OPD ini sudah mulai kelelahan dengan program kerja yang telah ditetapkan, namun masih ada lagi tugas tambahan yang harus dikerjakan, sehingga ada beban yang mereka pegang.
“Karna saya lihat ini OPD kita sudah mulai pucat wajahnya, dikarenakan tugasnya banyak,” ungkapnya.
Anggota fraksi Partai Gerindra tersebut menginginkan agar para OPD Konawe difokuskan saja pada kegiatan-kegiatan rutin mereka, agar ada kelonggaran beban pekerjaan
“Kalau menurut saya, kita perkuat dulu kegiatan rutinnya, biar ada kelonggaran, kita kurangi kerja fisik,” jelasnya.
Sehingga demikian, program kerja yang rutin dari OPD Konawe dapat dikerjakan dengan maksimal sesuai yang diharapkan baik pemerintah daerah maupun masyarakatnya.
“Kalau beban kerja dikurangi, otomatis kerja rutin mereka bisa lebih fokus,” tandasnya.
Saran ini kata Hermansyah sangat penting dilakukan agar pelaksanaan pembangunan dapat terlaksana dengan maksimal, baik pembangunan fisik maupun non fisik, dengan demikian dapat turut menyejahterakan masyarakat.
Dikatakan, pembangunan fisik dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat dampaknya. Sedangkan non fisik, seperti halnya pelatihan-pelatihan, meskipun efeknya tidak bisa langsung dinikmati namun tetap harus terencana.
“Dalam pelaksanaannya, baik pembangunan fisik maupun non fisik harus seimbang,” imbuhnya. (Adv)