KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Siapa sangka, Indriani, mahasiswa asal Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka, di usianya yang masih 19 tahun sudah mampu mendirikan perseroan terbatas (PT) yang bergerak di bidang pendidikan.
Bersama rekannya di 34 provinsi, tepat pada 31 Desember 2021 lalu, perusahaan startup bernama Booster Indonesia (Boosternesia) atau PT Pelopor Pendidikan Indonesia (PPI) diresmikan secara virtual.
Kepada Detiksultra.com, Indriani bercerita mengenai awal mula pendirian PT Pelopor Pendidikan Indonesia. Seperti namanya, ia berkeinginan melahirkan para pelopor pendidikan lewat Boosternesia, bukan hanya di Sulawesi Tenggara (Sultra) namun di 33 provinsi lainnya.
Keadaan tempat Indriani tinggal turut mempengaruhi ambisinya mendirikan perusahaan tersebut. Di tempat tinggalnya, tidak ada satu pun lembaga yang berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya kursus tes bahasa Inggris secara resmi.
Padahal jika semua mata melihat dunia secara luas, begitu pentingnya sertifikat bahasa Inggris. Bagaimana tidak, untuk mengeyam pendidikan di luar negeri saja, syarat utamanya sertifikat tersebut.
“Dahulu para pelajar menginginkan sekolah di luar negeri harus ke provinsi lain untuk mengambil tes IELTS dan lain-lain,” katanya, Selasa (4/1/2021).
Hal inilah yang memperteguh keyakinannya untuk mendirikan sebuah layanan pendidikan guna menyelesaikan permasalahan anak-anak yang memiliki akses kurang akan pendidikan bisa teratasi.
Sehingga kehadiran Boosternesia atau PT Pelopor Pendidikan Indonesia salah satu tujuannya yakni memiliki cita-cita menjadi pelopor akan peningkatan kualitas pendidikan dan bahasa Inggris pelajar di Sultra khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
“Tujuan saya membangun Boosternesia untuk menciptakan platform kursus dan pelatihan pendidikan dan bahasa Inggris yang dapat mudah dijangkau masyarakat baik yang di perkotaan maupun di pelosok,” cetus mahasiswa produk Bahasa Inggris USN Kolaka.
Adapun perempuan kelahiran Tondowolio, 19 Januari 2002 ini mengatakan bahwa program boosternesia kedepannya yakni program kursus bahasa Inggris TOEFL, IELTS, mentoring beasiswa, mentoring meraih mimpi dan pelatihan guru.
“Akhir 2021, saya sangat senang dapat mewujudkan mimpi saya dengan mendirikan PT Pelopor Pendidikan Indonesia. Para pengurus bahu membahu membuktikan berasal dari pelosok bukan sebuah halangan untuk meraih mimpi,” ujar wanita berhijab ini.
Terlahir Dari Keluarga Kurang Mampu
Indriani, perintis perusahaan startup di bidang pendidikan ini mengatakan tidak mudah baginya untuk mendirikan layanan pendidikan yang dapat menjangkau hingga ke pelosok negeri.
Dia harus bersusah payah, meneteskan keringat demi mewujudkan mimpinya untuk mencerdaskan generasi muda bangsa.
Bayangkan, modal peresmiannya PT Pelopor Pendidikan Indonesia didapatkan dari program kursus yang ia jalankan selama empat bulan sebelum diresmikan.
Dia tidak ada sama sekali modal atau uang pribadi. Jadi ia benar-benar memulainya dari nol dan mengandalkan keberanian serta keyakinan bahwa bersama rekannya akan memberikan metode mengajar kursus yang terbaik.
“Saya memulai dari nol rupiah karena saya berasal dari keluarga yang tidak mampu, berkuliah pun saya dibiayai bidik misi dan beasiswa sebagai Duta Palestina di kampus,” katanya.
Namun bagi dia, meski tanpa previllege yang mendukung, namun dia menjadikan hal itu sebagai motivasi yang pada akhirnya mendorongnya untuk memiliki growth mindset.
“Dan akhirnya saya menyadari bahwa saya memiliki potensi untuk menjadi penggerak untuk bisa memotivasi anak-anak di Sultra lainnya yang mungkin bahkan belum mempunyai mimpi,” ucapnya. (ads*)
Reporter: Sunarto
Editor: J. Saki
