Inflasi Meningkat, Daya beli Menurun
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Kota Kendari saat ini sedang mengalami Inflasi pangan maupun ikan, pada Juli 2019 meningkat mencapai 2,5 persen. Semen pada Juni lalu, hanya 1,9 persen dan pada bulan April 1,4 persen. Kondisi ini mempengaruhi daya beli masyarakat.
Saat ini harga jual cabai di Pasar Panjang naik dari harga Rp 20.000 hingga Rp 30.000 /kilogram, saat ini berada di kisaran Rp 60.000 hingga Rp 70.000 /kilogramnya. Sementara untuk harga kangkung di Pasar Wayong dijual dengan harga Rp 5.000/ikat, padahal sebelumnya hanya Rp 2.500/ikat dan bayam putih Rp 5.000/ikat.
“Sayur mahal begini sudah lamami juga seperti bayam sama kangkung kan ini naik karena kita beli ke pedagang besar di Baruga juga naik makanya kita naikkan dan saat mahal begini pembeli juga lebih irit untuk harga-harga sayur yang mahal. Kalau sebelumnya beli dua ikat, mungkin sekarang belinya hanya satu ikat saja,” jelas salah seorang pedagang, Yayat.
[artikel number=3 tag=”inflasi,kendari”]
Begitu juga harga ikan saat ini masih terbilang mahal dari sebelumnya. di TPI Sodohoa harga ikan bervariasi, yakni ikan lajang Rp 20.000/kg, katombo 35.000/kg, cakalang Rp 25.000/kg, ikan rambeng Rp 30.000- Rp 40.000/kg berdasarkan ukuran ikan.
Seorang pedagang ikan keliling, Sumarni (49), mengatakan, kenaikan harga ikan terjadi pasca idul fitri Juni lalu. Untuk itu, sebagai seorang pedagang, dia lebih mengirit membeli ikan sebab jika harga ikan naik, daya beli pembeli berkurang atau lebih mengirit.
“Sekarang harga ikan masih mahal dari lebaran kemarin. Jadi kita beliya juga sedikit karena kita juga jual kembali di jalan, bahkan sempat tidak menjual beberapa hari karena harga ikan yang mahal,” jelasnya kepada Detiksultra.com, Sabtu (20/7/2019).
”Kalau murah seperti ikan katombo itu kan 15-20 ribu/kilonya sekarang harga seperti ini belum bisa kita dapatkan,” tambahnya.
Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah agar dapat mengatasi kenaikan harga khususnya di bidang perikanan, pasalnya banyak masyarakat yang bergantung pendapatannya dengan menjual ikan.
“Saya harapnya pemerintah bisa segera atasi ini karena kita juga bergantung dari penjualan ikan untuk penuhi kebutuhan hidup,” harapnya.
Untuk diketahui, Inflasi diakibatkan karena cuaca buruk ditambah bencana banjir yang melanda Kota Kendari, hal itu penyebabkan harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sodohoa merangkak naik dan sayur mayur di pasaran harganya melambung.
Karena itu, pemerintah kota mulai mencari solusi untuk menekan angka inflasi dan akan menyurati Pelabuhan Perikanan Samudera untuk sementara menghentikan ekspor ikan. Selain itu, Pemkot akan mengarahkan nelayan Kota Kendari untuk mengambil ikan di Baubau yang saat ini sedang mengalami surplus ikan.
Reporter: Musdar
Editor: Rani