Kembali Nakhodai PDIP Butur, Ini Program Jitu Abu Hasan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Konferensi Cabang (Konfercab) Partai Perjuangan Indonesia Demokrasi (PDIP) Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (18/7/2019), Abu Hasan kembali didaulat memimpin partai berlambang kepala banteng di Buton Utara (Butur).
Terpilihnya kembali sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Butur, menurut Abu Hasan yang prosesnya melalui tahapan penjaringan ditingkat Pengurus Anak Cabang (PAC).
Lalu diusulkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sultra, lalu dievaluasi dari berbagai sudut pandang dan pemikiran kemudian dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
[artikel number=3 tag=”politik,pdip”]
“Usai dikirim, DPP pun mengkaji, menganalisa, mengevaluasi, hingga variabel lain yang terkait profil calon ketua. Kemudian DPP mengeluarkan rekomendasi secara kolektif masing-masing kabupaten, dengan menetapkan tiga besar yakni ketua, sekretaris dan bendahara,” tutur dia saat ditemui oleh pewarta detiksultra.com.
Lima tahun kedepan dalam menakhodai PDIP Butur, tentu bukanlah hal yang singkat. Oleh karenanya, dalam waktu yang cukup panjang Ketua Kahmi Sultra ini, mengungkapkan terus melakukan konsolidasi total organisasi, baik struktural, program maupun kultural di daerah.
Kemudian lanjut dia, bakal dilakukan yakni membangun infrastruktur partai utamanya sekretariat, sebagai pusat komunikasi informasi dan koordinasi organisasi. Serta bertekad menjaga cita-cita luhur PDIP sebagai partai wong cilik, yang selalu bersama akar rumput menuju Indonesia yang lebih baik.
“Sebagai kepala daerah, maka saya juga harus memperbaiki kinerja, agar bisa menjadi bahan penilain masyarakat, bahwa kepala daerah yang sekaligus juga ketua partai mempunyai segudang prestasi yang baik,” bebernya.
Tak hanya itu saja, dalam memperkuat benteng partai di tanah Lipu Tinadeakono Sara ini, dirinya bakal melakukan penggalangan dan kaderiniasi politisi muda yang lahir dari PDIP. Dilakukannya penggalangan, dalam rangka menarik pemuda pemudi untuk berpartai.
Setelah dilakukan pengggalangan tentu harus dilakukan kaderisasi, agar partai ini memiliki aset Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahamai semangat, cita-cita dan ideologi partai
Sehingga para pemuda pemudi tidak rag untuk terus bersama PDIP dalam rangka mengawal setiap momentum politik yang ada dalam siklus politik di Indonesia.
“Jadi, kaderisasi akan kita lakukan. Juga pemantapan ideologi negara dan partai dalam rangka untuk menguatkan partai ini dari sisi SDM,” katanya.
Hal dilakukan, lanjut Bupati Butur ini demi mengahadapi kontelasi pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. Kedepan ini merupakan eranya milenial, maka dari itu kaderisasi dan penggalangan anak muda adalah sebuah keharusan dan keniscayaan.
“Jadi lapisan generasi muda haris digalang, harus ada kaderisasi di sana, sehingga kita punya kekuatan di kalangan pemilih pemula,” imbuhnya.
Diapun menambahkan, pemuda khususnya pemuda di Butur masih cuek terhadap dunia politik, sebab dinamika yang dihadapi dikarenakan tidak ada pendidikan politik yang dilakukan Parpol.
Justru kata dia yang dititik bertakan hanya mobilisasi politik, sedangkan pendidikannya sangat sedikit. Dan hal inilah yang akan dilakukannya.
“Saya akan lakukan pendidikan politik kepada generasi milenial kita ini,” tutupnya.
Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan