KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) angkat bicara soal isu putra daerah yang digaungkan pasca menyatakan maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024. Menurutnya, penggiringan opini terkait isu putra daerah sebagai bentuk penolakan figur dari di luar wilayah itu, tidak hanya terjadi di Sultra. Ia menilai, isu tersebut klasik dan tak perlu disikapi.
“Bapak kan bukan putra daerah, kan gitu. Ya itu sudah biasa,” kata dia beberapa waktu lalu usai mendeklarasikan diri maju Pilgub Sultra.
Namun dalam kesempatan itu, mantan Pangdam XIV/Hasanuddin ini menegaskan bahwa, setiap warga negara Indonesia berhak untuk dipilih dan memilih. Begitu pula, bagi orang yang ingin maju dalam kontestasi politik baik di Pilgub, Pilwali maupun Pilbup.
Bahkan, tidak ada aturan perundang-undangan ataupun regulasi turunannya yang kemudian melarang maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bukan berasal dari Sultra. Untuk itu, baginya tidak ada alasan untuk berhenti. Apalagi menurutnya, meski dirinya tidak lahir di Sultra, tetapi tempat ia tumbuh besar dan menempuh pendidikan itu di Sultra.
“Saya katakan kalau anda mampu menunjukkan aturan itu, hari ini juga saya berhenti, saya ndak perlu maju (Pilgub), tapi kalau tidak, berarti saya punya kans dan hak sebagai warna negara Indonesia,” tegasnya.
Kembali ditegaskanya, ihwal isu putra daerah, ASR mendefinisikan itu bagian dari strategi, dan tak perlu dijadikan beban dalam menatap Pilgub Sultra 2024.
“Kita serahkan kepada masyarakat yang mau memilih. Kalau masyarakat memilih kita itu artinya kita diterima, kalau tidak ya itu sudah jalannya,” tukasnya. (bds)
Reporter: Sunarto
Editor: Wulan