KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sultra, tidak memaksa anggotanya untuk memilih pasangan capres dan cawapres tertentu. Walaupun salah satu anggota Pengurus Pusat Nahdatul Ulama (PBNU), KH Maruf Amin, selaku Rais Aam (Ketua Umum-red) Syuriah PBNU Periode 2015-2020. Ia diketahui maju sebagai cawapres, berpasangan dengan capres Joko Widodo di nomor urut 1.
Ketua PWNU Sultra, Muslim mengatakan, secara organisasi dan kelembagaan maka NU merupakan perkumpulan orang-orang demokratis yang memiliki pilihan masing-masing, sehingga dalam menentukan pilihannya pada Pilpres 2019 diserahkan kepada masing-masing individu.
BACA JUGA:
> Sampah Plastik Menumpuk di Perut Paus
> Tujuh Anggota Kembali Jadi Sasaran Bom di Kantor DPRD Kabupaten Wakatobi
> 225 Personil Amankan Pemilihan Wakil Bupati Buton
> Musim Pancaroba, Waspada DBD
“Orang-orang NU akan menentukan pilihannya masing-masing. Di mana pun mereka berada, mereka tetap menjadi anggota NU,” katanya saat dihubungi via telepon.
Selain itu, Muslim menegaskan, kalaupun nantinya ada yang memilih KH Maruf Amin yang berada pada pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 karena adanya hubungan emosional diantara mereka, maka itu adalah hak mereka.
Rais Aam (Ketua Umum) Syuriah PBNU, KH Maruf Amin. Foto: istimewa.
“Kalau ada yang menanggap bahwa karena ada hubungan emosional lalu memilih salah satu calon, maka itu adalah haknya,” lanjutnya.
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Ann