PDIP Sultra Diguncang Isu Mahar, Agus Sanaa: Itu Hoaks!
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diisukan syarat mahar senilai Rp15 miliar, kepada Calon Kepala Daerah (Cakada) usungan partai berlambang kepala banteng ini.
Mahar sebesar itu, sekiranya untuk mendapat rekomendasi partai sebagai syarat dari KPU untuk maju dan mencalonkan diri di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.
Mendengar isu miring itu, Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPD PDIP Sultra, Agus Sanaa mengatakan isu tersebut merupakan opini oknum tertentu yang sengaja disebar diruang publik.
“Itu hanya isu. PDIP dalam setiap Pilkada, tidak memungut biaya apa pun dari pasangan calon. Apalagi yang disebut- sebut sebagai mahar kepada partai, sama sekali tidak benar,” kata dia kepada Detiksultra.com, Kamis (11/6/2020) kemarin.
Agus Sanaa juga meminta kepada setiap Cakada di tujuh kabupaten di Sultra yang bakal menggelar pesta demokrasi lima tahunan ini, agar tidak menghambur isu yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA :
- Jaga Warisan Budaya Wakatobi, ASR Janji Bakal Bangun Museum
- Kuasa Hukum Supriyani Bacakan Pledoi, Sebut Supriyani Tak Terbukti Melakukan Penganiayaan
- PLN NP UP Kendari Salurkan CSR Budidaya Ikan Laut dan Lobster kepada Nelayan Konkep
“Kita minta kepada Cakada untuk tidak menghambur isu sembarangan. Dalam memperebutkan rekomendasi partai, bersaing secara sehat dan harus legowo atau menerima kenyataan, ketika cakada kalah tersisi dari perebutan pintu atau rekom dari partai politik (Parpol),” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Sultra, Hasrat, menyampaikan mahar yang diisukan itu tidak benar. Walaupun ada, itu hanya sekedar membayar uang jaminan bagi saksi-saksi partai, yang nantinya akan di bertugas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Itupun beber anggota DPRD Sultra ini, uang jaminan itu dikelola oleh Badan Saksi Pemilihan Nasional (BSPN), bukan dikelola oleh partai khususnya DPD PDIP Sultra.
“Jadi kami ingin ada garansi bahwa calon ini sanggup membayar para saksi nantinya. Karena saksi bagi kami itu sangat urgen. Bahkan kami gotong-royong membantu para calon di pilkada, bukan malah mengambil uangnya,” tukas dia.
Reporter: Sunarto
Editor: Via