kesbangpol sultra
Politik

Hasil Survey Parameter Dituding Berhalusinasi, Ini Tanggapan Ras MD

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rilis survei lembaga Paramater Publik Indonesia (PPI) bebarapa waktu lalu, ditanggapi oleh juru bicara (Jubir) pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Muhamad Endang SA – Wahyu Ade Pratama Imran (EWAKO), Abdul Nashar.

Ia menilai jika pihak PPI berhalusinasi dalam menyampaikan data surveinya. Bahkan Abd Nashar meminta kepada pihak PPI agar belajar lagi menjadi pollster kredibel.

Menyikapi hasil surveinya yang dituding berhalusinasi, Direktur Eksekutif PPI, Ras MD merespon dengan santai. Ia menjelaskan jika pernyataan jubir Ewako adalah hal yang biasa.

“Ya, mungkin saja karena yang kami sampaikan tidak sesuai ekspektasi mereka dalam berkampanye selama ini. Persoalannya kami mau sampaikan seperti apa jika memang demikian adanya. Soal lompatan elektabilitas RAG-SS lebih baik daripada Ewako, memang itu fakta data,” kata dia, Jumat (20/11/2020).

Dia mengatakan bahwa pihaknya menemukan jika dikelompok penantang petahana, pasangan RAG-SS terpotret lebih besar lompatan elektabilitasnya diinterval 1 bulan survei daripada pasangan Ewako.

“Masa saya mau ngomong jika pasangan Ewako lebih bagus lompatan elektabilitasnya daripada pasangan RAG-SS. Sedangkan data menunjukkan jika pasangan nomor urut satu naik 4 persen, dari survey kami sebelumnya. Pasangan nomor urut 3 hanya naik 2 persen, lalu saya sampaikan jika nomor 3 lebih bagus. Kan nggak logis,” ujarnya.

Soal kesimpulan Abd Nashar selisih 40 persen hanya terjadi di solo, menurut Ras, itu wawasan sempit. Ia mengatakan bahwa sudah banyak kejadian di Pilkada selisih kandidat satu dengan lainnya berjarak di atas 40 persen.

“Semenjak saya berkecimpung di dunia riset dan konsultan politik selama hampir 15 tahun, sudah banyak kejadian selisih kandidat di atas 40 persen,” jelas Ras.

Ras memberikan contoh seperti Pilwalkot Surabaya 2015 lalu. Pasangan Risma-Whisnu mencapai kemenangan diatas 80 persen. Begitupun juga Rita Widyasari di Kutai Kartanegara 2015 lalu, juga menang di atas 80 persen. Pilkada Bantaeng 2013, Prof. Nurdin Abdullah juga menang diatas 80 persen.

“Tapi selisih yang saya sampaikan dalam rilis sebelumnya itu bukan selisih hasil akhir KPU seperti jubir Ewako contohkan dalam kasus Pilkada Solo, tapi selisih hasil temuan survei kami. Ini yang mesti dipahami oleh jubir Ewako,” sindir Ras.

“Soal mengapa petahana masih posisi teratas, ya itu sesuatu yang wajar. Pak Surunuddin itu bupati bekerja, banyak prestasi yang beliau raih selama kepemimpinannya. Bahkan di data kami konsisten menggambarkan jika mayoritas publik Konsel puas atas kinerja beliau selama ini. Artinya, syarat petahana kuat beliau kantongi. Ditambah lagi petahana menghadapi dua kompetitor,” tambahnya.

Ras menambahkan bahwa pihaknya telah mengantongi surat keputusan dari KPUD Konsel sebagai salah satu lembaga resmi yang bisa mempublikasikan hasil survei maupun quick count.

“Itu bukti jika apa yang kami sampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” terangnya.

Bahkan Ras Md mengajak jubir Ewako jika selesai Pilkada, Parameter membuka tempat magang buat Abd Nashar.

“Ya, jika beliau ingin mengupgrade wawasan Pilkadanya, dengan senang hati saya mengajak beliau ke kantor usai Pilkada. Saya siapkan tempat khusus,” ajak Ras.

Sebelumnya, PPI mengeluarkan hasil survei jika posisi pasangan Surunuddin-Rasyid masih unggul jauh 40 persen dari dua kompetitornya. Sedangkan diklaster penantang, baik pasangan RAG-SS dan pasangan Ewako bersaing ketat.

Reporter: Sunarto
Editor: Via

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

AJP ASLI Pilwali Kendari 2024