Fenomena Sosiologis Memajukan Putra Daerah Asli Sultra Didalam Pilkada Serentak
Ramainya pembahasan di group whatsup masyarakat sultra dan ada kurang lebih 200 gwa saya sering membahas dan mendiskusikannya terkait pencalonan Gubernur Sulawesi tenggara yang dimaksud; antara putra daerah versus non putra daerah Saya ingin mengklarifikasi bawa dengan tulisan ini tidak bermaksud untuk memunculkan pergesekan dikalangan masyarakat dan tidak niat mendiskreditkan etnis tertentu. Bahwa pendefinisian putra daerah asli dalam nomena di masyarakat sultra, adalah seorang calon pemimpin gubernur sultra yang berasal dari daerah setempat dan memiliki kedekatan serta pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat Sultra. Hal ini dianggap penting karena calon pemimpin yang berasal dari daerah setempat diharapkan dapat lebih memahami serta mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat secaranya lebih baik. Dengan demikian, calon pemimpin asli daerah dari sultra diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan efektif bagi masyarakat setempat.
Dari diskusi di GWA inilah kemudian inspirasi untuk menurunkan tulisan terkait pemilihan gubernur di Sultra merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk menentukan pemimpin yang akan memimpin daerahnya di kemudian hari dalam 5 tahun ke depan. Dalam konteks ini, penting bagi putra daerah asli Sultra untuk mengambil momentum dalam kesempatan kali ini, agar dapat memimpin daerahnya sendiri. Hal ini tidak hanya untuk memastikan representasi yang kuat dari masyarakat sultra, tetapi juga untuk memperkuat identitas dan keberagaman budaya di Sultra.
Sebagai daerah yang kaya akan keberagaman suku dan budaya, Sultra memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan maju. Oleh karena itu, sekali lagi saya ingin garis bawahi bahwa penting bagi putra daerah asli Sultra untuk menjadi pemimpin di negerinya sendiri karena akan mampu memahami dan mewakili kepentingan masyarakat setempat. Dengan demikian, pembangunan dan kebijakan yang diambil nantinya, akan lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat sultra.
Pemilihan gubernur yang melibatkan putra daerah asli Sultra juga akan memberikan dorongan dan motivasi bagi generasi muda setempat untuk turut berperan aktif dalam membangun daerahnya. Mereka akan melihat bahwa kesempatan untuk memimpin tidak hanya terbuka bagi mereka yang berasal dari luar daerah, tetapi juga bagi mereka yang memiliki kedalaman pengetahuan dan pengalaman tentang kondisi dan potensi daerah sultra. Selain itu, dengan adanya putra daerah asli Sultra yang memimpin daerahnya sendiri, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara pemimpin dan masyarakat. Mereka akan lebih mudah untuk saling memahami dan bekerja sama dalam upaya memajukan daerah. Hal ini juga akan memperkuat rasa kebanggaan dan identitas masyarakat Sultra terhadap daerahnya sendiri.
Dalam konteks cros cutting culture, pengajuan kandidat dalam pemilu kada dan memilih putra daerah asli Sultra sebagai Gubernur, juga akan memberikan contoh yang baik dalam memperkuat keberagaman budaya dan menghormati hak-hak masyarakat setempat. Dengan memberikan kesempatan yang sama bagi putra daerah asli Sultra untuk memimpin, akan tercipta lingkungan yang inklusif dan menghargai perbedaan sebagai kekayaan yang harus di patuhi dan dilestarikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Sultra untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili dan memperjuangkan kepentingan masyarakat sultra. Putra daerah asli Sultra harus mengambil kesempatan ini dan dalam saat yang sama sekaligus masyarakat memilih putra daerah asli untuk memimpin Sultra sendiri, sehingga pembangunan dan kemajuan yang diinginkan oleh masyarakat dapat tercapai dengan baik sehingga harapan kita sebagai masyarakat Sultra akan semakin kokoh dan berkembang sebagai daerah yang maju dan berdaya saing.
Oleh: DRLAK