Opini

Alumni HMI di Pusaran Para Capres

Dengarkan

Organisasi pergerakan mahasiswa di Indonesia tidak akan mampu menapikan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah sebagai organisasi kader di tingkat kemahasiswaan terbesar saat ini dan menjadi organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia (didirikan di Jogjakarta 14 Feberuari 1947 oleh Lafran Pane dkk) dengan misi utama mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengembangkan ajaran agama islam.

Kemampuan para anggota HMI untuk bersaing dan menempati berbagai jabatan strategis di organisasi intra kampus ( organisasi di Jurusan, Senat, BEM dan lainnya) tidak lagi diragukan karena mayoritas berbagai pucuk pimpinan di organisasi tersebut didominasi anggota HMI. Kader kader HMI sejak bergabung di HMI lewat Masa Perkenalan Calon Anggota, Basic Training, Intermediet Training , Advand Training sudah digembleng untuk senantiasa menjadi seorang pemimpin atau penentu pengambil keputusan dalam berbagai organisasi, baik ketika masih status mahasiswa maupun kelak sesudah menjadi alumni .

Khusus dibidang intra lembaga kampus, kader kader HMI dengan jaringannya mampu mendominasi kepengurusan tersebut. Akan tetapi perkembangan dalam beberapa tahun terakhir perjuangan anggota HMI di basis aktivis pergerakan islam dan kajian islam khsusus di masjid kampus cenderung terdegradasi tidak seperti disaat awal HMI berdiri tahun 1970-1990 anggota HMI mampu berkontribusi secara significant dalam Gerakan pencerahan islam (era Nurcholis Majid, Imanuddin dkk ).

Alumni HMI saat ini diperkirakann sekitar 10 juta orang dan bertebaran di berbagai lini organisasi baik yang aktif dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) maupun anggota fasip. Hal ini menunjukkan betapa alumni HMI dengan jarigannya menjadi kekuatan besar dalam perkembangan dialektika islam dan percaturan politik di tanah air.

Momentum Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 menjadi ajang percaturan yang menarik bagi para Alumni HMI yang tergabung dalam Korps Alumni HMI ( Kahmi ), karena momentum ini menjadi ajang demokratisasi terbesar ke tiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Dalam tahun yang sama 2 ajang pesta dilakukan : pertama Pemilu Presiden dan Pemilu Legielatif (DPR, DRPD, DPD) pada tanggal 14 Februari 2023. Kedua Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Gubernur/Bupati/Walikota secara serentak pada 27 November 2024. Total daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2024 sebanyak 548 daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Momentum Pemilu Presiden ini menjadi sesuatu yang sangat menentukan bagi para Calon Presiden untuk meraih suara sebanyak-banyaknya agak terpilih menjadi Presiden. Berbagai taktik dan strategi dilakukan oleh para calon dan tim sukses/pemenangan untuk meraih simpati agar para pemilik suara untuk dapat memberikan pilihannya dengan memilih calon presiden yang dikampayekan.

Alumni HMI hampir berada di segmen masyarakat terutama di partai politik, semua partai politik di DPR pasti ada alumni HMI menjadi pengurus atau anggota DPR. Kondisi menjadikan alumni HMI menjadi rebutan para Capres sehingga menjadikan “alumni HMI di pusaran para Capres” dengan menjadi Tim sukses atau Tim Pemenangan. Hal ini bisa dimaklumi karena keberadaan para alumni HMI dibeberapa jabatan strategis, terlebih yang akan mengikuti kontestasi Pilres 2024 terdapat 2 (dua) kader terbaik HMI sama pernah menduduki Presidium KAHMI yakni Mahpud MD ( Calon Wapres) dan Anis Baswedan (Calon Presiden) periode 2012-2017

Dukungan Capres atas nama Kahmi

Setelah ditetapkan oleh KPU tiga nama calon presiden sesuai Keputusan KPU nomor 1644 Tahun 2023 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pilpres 2024 tanggal 14 November 2023,” . Berikut nomor urut peserta Pilpres 2024: 1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar , 2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, 3. Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Ditengah persaingan tersebut, maka menjadi realitas bahwa alumni HMI menjadi kekuatan inti dari semua Capres sehingga alumni HMI berada di pusaran para Capres . Beberapa tokoh alumni HMI di partai politik : Golkar ( Bambang Sosatyo) , PDIP (Hamka Haq), PKS ( Hidayat Nur Wahid), Demokrat (Wahidin Halim ) , Nasdem (Saan Mustapa) , PPP (Asrul Sani) , Gerindra (Desmod Mahesa), PAN ( Zulkifli Hasan).

Baik sebelum maupun pasca penetapan Capres, alumni HMI yang bertebaran di berbagai partai politik, organisasi kemasyarakatan, pengusaha, intelektual/cendikiawan seakan berlomba mengklain dukungan terhadap para Capres yang ada.

Kahmi Jaya dalam acara silahturahmi dan dialog kebangsaan antar tokoh Kamis 16 Maret 2023, menghadirkan Anies Baswedan. Wakil Ketua KAHMI Jaya, Muhammad Syukur Mandar, menyebut KAHMI Jaya memberikan dukungan kepada kadernya, Anies Baswedan, yang mendapat suara pencapresan dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.

Sementara Capres nomor 2 Prabowo juga mengklain dukungan dari Sebanyak 1.200 jaringan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai capres Pilpres 2024. Seribuan jaringan tersebut tergabung dalam organisasi bernama Setia Prabowo. di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).

Jaringan Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Muslimin Indonesia mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024 di Jakarta Concert Hall (JCH) iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Deklarasi ditandai dengan pembacaan piagam deklarasi diikuti para peserta yang hadir. “Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, kami Jaringan Alumni HMI, dan Muslimin Indonesia dengan ini menyatakan kami mendukung H. Ganjar Pranowo dan Prof. Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Berbagai bentuk dukungan Capres yang digaungkan oleh para alumni HMI, baik untuk Capres Anis, Prabowo maupun Ganjar tidak akan mampu menggiring HMI maupun Kahmi secara organisasi untuk dijadikan kendaraan tunggal dalam mengusung Capres karena tradisi independensi di HMI telah menjadi barometer dalam menjalankan organisasi. Meskipun dipahami bahwa momentum sekarang ibarat selangka lagi alumni HMI bisa tanpil menjadi presiden dalam pemilu 2024, karena posisi wakil presiden sudah dijabat 2 (dua) kali oleh Jusuf Kalla sebagai alumni HMI. “Secara umum, perkiraan saya peta Keluarga Besar HMI akan memilih: 70 persen ke Anies – Imin, 20 persen ke Ganjar – Mahfud, dan 10 persen ke Prabowo,” jelasnya kepada KBA News, 19 Oktober 2023. Demikian disampaikan kang Jana host Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita Alumni HMI yang rutin menggelar diskusi mingguan secara daring lewat zoom dan live di kanal YouTube @Forum INSAN CITA ini.

Ditengah suasana saling mengklain dukungan calon presiden, keberadaan alumni HMI membuktikan diri sebagai kekuatan jaringan yang sangat strategis dan diperhitungkan oleh semua calon presiden. Eksistensi alumni HMI maupun anggota HMI bisa seperti sekarang ini karena :

  1. Bersipat Independen
    Sesuai pasal 6 Angaran Dasar HMI berbunyi HMI bersifat independen. HMI merupakan organisasi kemahasiswaan Islam bersifat Independen tidak berpihak pada suatu kelompok tertentu kecuali hanya kepada kebenaran, obyektifitas, kejujuran dan keadilan. Independen juga merupakan bukti dari kemerdekaan berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Independen terbagi dua yaitu: Independen Etis (individu) tak boleh condong atau terjun pada politik selama masih HMI dan Independen Organisatoris tak boleh menjadi pejuang salah satu partai politik.

    Independensi Etis merupakan sifat ketidakberpihakan individu kepada suatu kelompok tertentu. Sekalipun secara individu, kader HMI harus berpihak kepada sesuatu, maka sesuatu itu adalah keberpihakan kepada kebenaran, obyektifitas, kejujuran dan keadilan. Secara tidak langsung, dengan melaksanakan independensi etis bagi setiap kader HMI berarti bukti pengaktualisasian dinamika berpikir dan bersikap dan berprilaku baik “hablumminallah” maupun dalam “hablumminannas” yang hanya tunduk dan patuh dengan kebenaran.

  2. Pemikiran KeIslaman dan KeIndonesian
    Menurut H. Agussalim Sitompul, Pemikiran keislaman – keindonesiaan HMI muncul bersamaan dengan berdirinya HMI 5 Februari 1947 setelah mengalami suatu proses, yang bersumber dari tujuan HMI. Yang dimaksud dengan pemikiran keislaman – keindonesiaan HMI adalah : Terintegrasinya antara pemikiran keislaman dan keindonesiaan di atas titik temu Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang harmonis.

    HMI ketika didirikan di Yogjakarta bertujuan : Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia, Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Sesuai dengan kata islam yang melekat pada namanya, maka HMI sebagai organisasi yang punya komitmen kuat terhadap Islam, HMI dalam setiap aktivitas perkaderannya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan selalu berupaya menampilkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin dengan menjadikan iman (tauhid) sebagai prinsip abadi, ilmu bekal yang haqiqi dan ketulusan amal.

    Dengan sipat independen yang dimiliki HMI, maka islam yang menjadi panduan tidak terkooptasi dengan satu mahzab atau organisasi kemasyarakatan tertentu. Nilai islam yang dipraktekkan cenderung mengakomodir berbagai pemikiran pengamalan islam yang ada di Indonesia.

  3. Kaderisasi jelas dan terstruktur
    Sistem pengngkaderan yang terbangun di HMI jelas dan terstrukur, dimulai tingkat Perkelanan, Basic, Intermediate, Advant menjadikan proses pematangan kader terukur secara kuantitas maupun kualitasnya. Sehingga budaya KKN dengan melanggar kontitusi berupa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HMI sangat tercela di HMI dan serikali berakdir dengan kudeta kepengurusan. Sesama kader HMI walaupun tidak memperkenalkan diri , ciri identitasnya akan nampak disaat menyampaikan ide gagasan dalam forum resmi, secara jejak akan ketahuan dari tata cara komunikasinya dan membedah masalah dan solusinya. Kader HMI identic dengan jagoan diskusi dan debat.
  4. Ikatan Emosional
    Anggota HMI yang pernah menduduki jabatan di tingkat Komisariat (Fakultas), Cabang, Lembaga Kekaryaan, Kohati, Badan Kordinasi maupun Pengurus Besar dipastikan akan mempunyai ikatan emosional dengan sesame Hijau Hitam ( warna identik ikon HMI). Sehingga tidak heran jika sesame hijau hitam dalam berbagai efent yang memerlukan biaya khususnya acara menyangkut HMI pasti para alumninya akan saling berbagi dan mencari solusi.

Siapapun yang akan dipercaya rakyat Indonesia untuk menjadi presiden pada Pemilu 2024, alumni HMI akan tetap ada dimana-mana dan tidak kemana-mana. Sesuai dengan khittanya ketika HMI didirikan akan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengembangkan ajaran Islam dalam bingkai ke Indonesiaan.

 

Oleh : Hasbullah Fudail
Alumni HMI Cabang Kendari

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button