Waspada! Tiga Kasus Difteri Ditemukan di Kendari
KENDARI, DETIKSULTRA. COM – Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, membenarkan adanya temuan kasus difteri di Kendari. Namum kasus yang menghebohkan publik beberapa hari terakhir di wilayah Sultra ini merupakan temuan tahun 2017. Hingga memasuki tahun 2018, kasus difteri belum ditemukan.
Kasus ini ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Mokoau dan Poasia. Sebagai upaya pencegahan, pihaknya gencar mengintensifkan imunisasi lengkap dengan batas usia sekolah dasar.
“Sejak kejadian itu, kita intensifkan imunisasi ulang tanpa memandang imunisasi yang sudah dilakukan sebelumnya,” tegasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai penyakit menular tersebut. Mengingat Kota Kendari menjadi pusat mobilitas penduduk.
“Kewaspadaan perlu dilakukan karena difteri dapat sewaktu-waktu merenggut nyawa. Penularan penyakit ini melalui udara dan kontak langsung, jadi kapanpun kita bisa terinfeksi,” imbuhnya.
Untuk diketahui, difteri merupakan infeksi serius yang terjadi pada hidung dan tenggorokan. Penyakit yang disebabkan oleh kuman corynebacterium diphtheriae ini tergolong menular dan dapat menyerang orang, khususnya anak-anak.
Umumnya, butuh waktu sekitar 2 sampai 5 hari untuk gejala difteri muncul setelah masuk ke dalam tubuh. Sayangnya, kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun.
Secara umum, penyakit difteri dapat dikenali dari gejala-gejalanya seperti sakit kepala, demam dan menggigil, sakit tenggorokan, suara serak, sulit bernapas, lemas, adanya lapisan yang menutupi tenggorokan dan amandel, pilek, serta leher membengkak.
“Apabila gejala tersebut terdapat pada diri anda segeralah periksakan kesehatan anda di fasilitas pelayanan kesehatan sebelum terlambat, agar mendapatkan pertolongan pertama,” tutupnya.
Reporter: (M3)
Editor: Ann