KENDARI.DETIKSULTRA.COM – Bawas Pengawasan Rumah Sakit (Bawas) Provinsi Sultra Mengkritisi peralatana Diagnosa yang di miliki pihak rumah sakit umum, baik tingkat kabupaten maupun provinisi.
Berdasarkan hasil trecking yang di lakukan Dewas Rumah Sakit provinsi sultra,setiap hasil pemeriksaan yang di lakukan rumah sakit selalu salah dan keliru dalam memberikan keterangan hasil lab maupun Diagnosa terkait warga yang di duga terpapar Covid-19.
Ada beberapa kasus yang di sampaikan Satgas Covid-19 di sultra yang dinyatakan positif dan bahkan telah di isolasi di Rumah Sakit rujukan Bahtramas di antaranya yakni pasien asal Bau-Bau Dokter mengdiagnosa warga tersebut positif terpapar Covid-19 dan di rujuk di RSUD batrahmas, setelah di lakukan pemeriksaan ternyata negatif.
Kemudian kasus berikut warga yang di temukan meninggal di lorong jambu Kota kendari di nyatakan positif Corona namun berdasarkan hasil pemeriksaan di sebabkan Demam Berdarah (DBD), berikutnya warga Btn Pepabri yang di jemput paksa pihak Medis RS Abunawas juga di nyatakan negatif.
Kasus terakhir yakni warga asal kolaka dan menjadi viral di media sosial maupun pemberitaan nasioanal karena kematianya terinfeksi corona nyatanya juga negatif, dan terakhir yang diisolasi 2 orang di bahtramas juga negatif.
BACA JUGA :
La Ode Bariun menuturkan dengan banyak kasusistik yang selalu salah terahadap Diagnosa pasien terpapar Covid-19 hal itu tentu dapat membuat masyarkat resah dari setiap penjelasan yang selalu keliru, Hal itu juga dapat menjadi gambaran bahwa tim medis,satgas kita belum ada alat deteksi berkualitas, harusnya pemerintah segera melakukan tindakan nyata terkait peralatan medis yang di miliki rumah sakit, tuturnya Sabtu (4/4/2020).
“Iya harusnya Pemprov Sultra secepatnya mengadakan alat deteksi Covid-19 ini jangan hanya berpangku tangan melihat kondisi peralatan rumah sakit yang tidak berkualitas,” imbuhya.
Meskipun demikian Dewas Rumah Sakit provinsi sultra memberikan dukungan kepada tim medis dan satgas Covid-19 yang berada di garda terdepan untuk melawan mata rantai penyebarang virus corana.
Repoter: Gery
Editor: Haikal