Workshop Kampung KB Sistem Peringatan Dini Pengendalian Penduduk
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui tim kerja Dalduk menggelar workshop kampung keluarga berkualitas sistem peringatan dini pengendalian penduduk (SiPerindu), bertempat di salah satu hotel di Kendari, Kamis (5/10/2023). Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang merupakan pengelola program pengendalian dari admin SiPerindu dan pegawai perwakilan BKKBN Sultra.
Dalam kesempatan tersebut Penata KKB Ahli Madya, Direktorat Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Ir. Yosrizal hadir menjadi narasumber.
“SiPerindu merupakan alat bantu bagi pemerintah dan masyarakat mendapatkan informasi peringatan dini situasi kependudukan serta rekomendasi kebijakan, untuk kesiapsiagaan dan respon terhadap program pengendalian penduduk,” kata Yosrizal.
Ia memaparkan, materi terkait new SiPerindu dan kebijakan sistem peringatan dini pengendalian penduduk pada kegiatan yang berlangsung. Yosrizal menjelaskan, SiPerindu menampilkan data kerentanan isu kependudukan dalam pengambilan keputusan pemerintah serta perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat.
Di samping itu, laporan kegiatan oleh ketua panitia kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan dalam bidang pengendalian penduduk. Khususnya untuk meningkatkan persentase pemerintah daerah yang melaksanakan sistem peringatan dini pengendalian penduduk.
“Sehingga cakupan pemerintah daerah yang mendapatkan fasilitasi pembinaan sistem peringatan dini pengendalian penduduk dapat terlaksana,” terang Yosrizal.
Sementara itu, Plh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Min Rahmatin dalam kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya peningkatan pembangunan nasional.
Katanya, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Kekuatan pembangunan nasional, berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat.
“Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan fondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan pembangunan. Profil keluarga Indonesia yang tercermin dari hasil SUPAS 2015 menunjukkan keluarga Indonesia berada dalam kondisi yang rentan,” ungkapnya.
Min Rahmatin berharap Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dapat memberikan kontribusi dalam penanggulangan stunting, penurunan angka kematian ibu hamil/melahirkan dan kematian bayi.
Kemudian dapat menurunkan angka unmet need, meningkatkan kesertaan KB, serta menurunkan angka kemiskinan ekstrem di seluruh pelosok negeri.
Ketua Tim Kerja Bidang Dalduk, Mustakim mengatakan, diperlukan konsolidasi antara pengelola program bangga kencana khususnya sistem peringatan dini pengendalian penduduk pusat, Perwakilan BKKBN, serta pemerintah daerah. Hal tersebut agar dapat bersinergi dalam meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kelembagaan dalam bidang pengendalian penduduk, sehingga dapat menghasilkan output persentase pemerintah daerah yang melaksanakan sistem peringatan dini pengendalian penduduk.
“Sehingga cakupan pemerintah daerah yang mendapatkan fasilitasi pembinaan sistem peringatan dini pengendalian penduduk dapat terlaksana,” terangnya.
“Dalam Kegiatan ini juga para peserta dibekali mengenai aplikasi SiPerindu. Demo Aplikasi SiPerindu dipandu oleh pengembang aplikasi, Wahyudin A. Manompo,” pungkasnya. (kjs)