Metro Kendari

Warga Konawe Bersyukur Program JKN Tanggung Biaya Operasi Usus Buntu Sang Anak

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Asriani (43), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Kabupaten Konawe, dikejutkan dengan kabar bahwa anaknya, Muhammad Husni (17), mengalami nyeri perut hebat hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Husni, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Kota Kendari, langsung diantarkan oleh teman-temannya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bahteramas setelah mengeluh rasa sakit yang tak tertahankan.

“Saat itu, teman-teman saya sangat membantu. Ketika rasa nyerinya semakin parah, saya langsung meminta mereka untuk mengantar saya ke rumah sakit terdekat,” ungkap Husni, peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini.

Sesampainya di IGD, ia segera ditangani oleh perawat yang memberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakitnya. Husni mengaku sempat khawatir untuk memberitahukan kondisi tersebut kepada ibunya.

“Awalnya saya takut ibu jadi panik atau khawatir berlebihan. Tapi dengan bantuan teman-teman, saya akhirnya bisa memberitahu beliau secara pelan-pelan,” ungkapnya dengan sedih.

Mendengar kabar tersebut, Asriani tanpa ragu langsung bergegas menuju Kendari, yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari tempat tinggalnya di Kabupaten Konawe.

Ia tidak ingin mengulangi pengalaman sebelumnya ketika Husni pernah mengalami gejala serupa saat masih duduk di bangku SMA.

“Dulu, saat pertama kali terjadi, kami membawanya ke RSUD Konawe. Tapi saat itu, ayahnya belum siap untuk mengambil keputusan operasi, sehingga kami hanya mengandalkan pengobatan biasa,” ujar Asriani.

Namun kali ini, Asriani memastikan anaknya mendapatkan penanganan medis yang maksimal.

Sesampainya di RS Bahteramas, dokter segera mendiagnosis Husni dengan apendisitis atau usus buntu yang memerlukan tindakan operasi. Tanpa menunda waktu, prosedur operasi langsung dilakukan.

Husni merasa lega karena proses operasinya berjalan lancar dan tidak memakan waktu lama. Usai operasi, ia menjalani pemulihan di ruang perawatan RS Bahteramas.

“Operasinya ternyata hanya sekitar 30 menit saja, jauh lebih cepat dari yang saya bayangkan,” ungkapnya.

Kini, di hari kedua masa pemulihannya, Husni mengungkapkan rasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

“Dokter dan perawatnya sangat baik. Mereka selalu memastikan saya nyaman dan membantu setiap kali saya membutuhkan sesuatu,” kata Husni.

Asriani, yang selalu mendampingi anaknya selama masa perawatan, juga menyampaikan apresiasi terhadap kualitas pelayanan di RS Bahteramas.

“Saya merasa sangat lega melihat anak saya ditangani dengan baik. Rumah sakit ini memiliki tenaga medis yang profesional dan fasilitas yang memadai. Semoga pelayanannya terus dipertahankan dan semakin meningkat,” ujar Asriani.

Kasus seperti yang dialami Husni menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala kesehatan serius, seperti nyeri perut yang tak kunjung reda.

Apendisitis atau radang usus buntu merupakan kondisi yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Pengalaman Husni menjadi bukti bahwa dengan langkah yang tepat, tindakan medis dapat dilakukan dengan lancar, memberikan hasil yang optimal, dan meminimalkan risiko komplikasi.

Selain itu, dukungan keluarga dan tenaga medis yang sigap menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses penyembuhan.

“Ini menjadi pelajaran penting bagi saya dan keluarga, bahwa tidak ada gunanya menunda-nunda tindakan medis. Jika sakit, segera cari bantuan profesional agar tidak terlambat,” kata Asriani.

RS Bahteramas terus berupaya menjaga kepercayaan masyarakat melalui pelayanan yang berkualitas dan berorientasi pada kenyamanan pasien.

Pengalaman Husni dan ibunya menjadi salah satu contoh nyata bagaimana rumah sakit ini berkontribusi dalam memberikan solusi kesehatan yang cepat, aman, dan terpercaya. (kjs)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button