Warga ‘Hujani’ Batu Mobil Pengangkut TKA Tiongkok yang Tiba di Sultra
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok akhirnya tiba di Sultra. Kedatangan TKA gelombang ke tiga dari total 500 TKA, memunculkan reaksi dari masyarakat lokal.
Berdasarkan informasi, 126 TKA tiba di Bandara Haluoleo, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa (14/7/2020) sekitar pukul 22.30 WITA.
Saat kendaraan rombongan TKA melintas, masyarakat menyambutnya dengan lemparan batu.
Reaksi tersebut tak lain sebagai imbas penolakan massa terkait kedatangan TKA China yang akan bekerja di dua lokasi perusahaan tambang di Sultra, yaitu PT Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS).
Aksi penolakan sudah dilakukan demonstran yang tergabung dari elemen mahasiswa dan organisasi masyarakat, sekitar pukul 18.00, berkumpul di gerbang batas Kota Kendari dan Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan.
Salah satu demonstran berinisial A mengaku, membakar ban dan berorasi, sembari menahan dua mobil berplat merah saat melintas sebagai reaksi keras terhadap kehadiran TKA di Sultra.
“Kami tegaskan sekali lagi bahwa penyanderaan mobil ini adalah bentuk aksi protes kepada pemerintah yang membiarkan para TKA China masuk di Sultra,” ungkap salah seorang demonstran.
Tak berselang lama para demonstran pun mulai berpindah lokasi dari gerbang perbatasan menuju simpang empat Bandara Haluoleo, Desa Ambaipuan, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.
Setiba di bandara, demonstran mulai berorasi sambil mencoba menerobos pengawalan aparat untuk memasuki bandara.
Tak terelakkan aksi saling dorong antar demonstran dan aparat akhirnya kembali terjadi. Namun berhasil diredam oleh kedua kubu agar tak terjadi bentrok.
Hingga pada pukul 22.30 WITA, kedatangan para TKA pun berhasil luput dari pantauan demonstran. Pasalnya mobil yang mengangkut TKA asal China berhasil lolos menggunakan jalur alternatif.
Hasil pantauan menunjukkan sekitar pukul 22.57 WITA, 25 mobil yang membawa TKA China beriringan keluar dari area Bandara melewati simpang 3 Konda, kemudian menuju arah Kota Kendari.
Terlihat juga puluhan aparat sedang mengamankan seputar area dengan memblokade jalur yang menghubung kelintasan yang dilalui mobil para TKA China tersebut.
Tak sampai disitu, mobil yang mengangkut 126 TKA itu pun dihujanan batu dari sekelompok orang. Saat diselidiki oleh pihak aparat para pelempar pun sudah tidak berada di lokasi kejadian.
“Tadi ada memang, kayaknya sekitar 20 orang. Mereka duduk gabung sama warga sini tahu-tahu pas mobil banyak lewat mereka melempar terus lari,” ungkap salah seorang warga sekitar Kecamatan Konda.
Reporter: Gery
Editor: Via