Metro Kendari

Wapres Ma’ruf Amin Tinjau Penanganan Stunting di Puskesmas Lepo-Lepo Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin bersama istri serta rombongan meninjau langsung penanganan stunting di Puskesmas Lepo-Lepo Kendari dalam kunjungan kerjanya selama dua hari di Kendari, pada Kamis (21/3/2024).

Penanganan stunting yang ditinjau langsung oleh Wapres seperti perkembangan program serta bagaimana posyandu dijalankan.

Puskesmas Lepo-Lepo menjadi tempat kunjungan terakhir wapres dan rombongan selama di Kendari, sebelum bertolak ke kediaman Wapres di Jakarta.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sulawesi Tenggara (Sultra) Usnia mengatakan, dalam tinjauan ini, wapres melihat secara langsung tugas-tugas kader di posyandu.

“Dalam tinjauan itu, disiapkan lima meja, dari meja satu sampai empat merupakan tugas kader, kemudian meja kelima adalah tugas tenaga kesehatan,” terangnya.

Lanjutnya, angka stunting di Sultra saat ini mencapai 12.898 kasus dan khusus untuk Kota Kendari di angka 452 kasus.

“Dala kunjungan, wapres berpesan agar posyandu lebih ditingkatkan lagi agar cepat menemukan balita-balita stunting khususnya yang ada di Puskesmas Lepo-Lepo untuk bisa segera ditangani,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Lepo-Lepo, Eka Sulistianingrum mengatakan seyogyanya penanganan stunting berupa intervensi spesifik yang dilakukan puskesmas adalah pada posyandu yang digelar di luar gedung puskesmas.

Katanya, karena hari ini bertepatan dengan tidak ada jadwal posyandu maka pihaknya mengalihkan pelayanan posyandu di Puskesmas.

“Jadi, tadi yang dilihat Wapres bagaimana pelayanan di posyandu dalam rangka penanganan stunting,” ucapnya.

Eka menjelaskan, jumlah stunting yang tercatat hingga Februari 2024 sebanyak 23 anak. Jumlah tersebut merupakan sisa dari kasus hingga Desember 2023 sebanyak 43 kasus.

Jumlah itu sebagian besar stunting di wilayahnya karena ada penyakit bawaan yang tidak bisa disembuhkan, seperti down syndrome sehingga pertumbuhan dan perkembangan tidak seperti anak pada umumnya.

Hal yang biasa pihaknya lakukan untuk menangani stunting diantaranya pemberian makanan tambahan untuk balita yang memiliki kurang gizi, imunisasi yang lengkap.

Selanjutnya edukasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi dibawah usia 6 bulan.

“Serta bayi di usia 6 hingga 23 bulan wajib diberikan makanan pendamping ASI,” terangnya.

Tidak hanya itu, pentingnya pemberian tablet penambah darah serta pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan remaja putri yang kurang gizi.

Sebagai informasi, wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo memiliki 18 titik posyandu yang tersebar di 4 kelurahan, yaitu Kelurahan Lepo-Lepo, Watubangga, Wundudopi dan Baruga. (bds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button