Unggahan soal Penculikan Anak yang Viral di Medsos Ternyata Hoaks
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebuah unggahan berupa poster yang beredar di media sosial sempat menggegerkan masyarakat Kelurahan Asambu, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasalnya, dalam postingan di akun Facebook Andriani Adelaliskha mengatakan dalam poster pesan agar waspada terhadap aksi percobaan penculikan yang dialami anaknya. Pesan postingan tersebut ternyata palsu.
“Astagfirullah anakku hampir diculik kasian… Biasanya sa suka dengar di berita atau di hp tp ini kejadian sendiri sama anakku,” tulis akun itu.
Dalam poster yang dibagikannya itu tertulis:
Waspada !! Ada penculikan anak-anak yang berumur 1-12 tahun Bapak-Bapak Ibu-ibu harus Menjaga Anak kita dengan hati-hati ! Penculik anak sedang ada dalam kampung-kampung dan dia menyamar sebagai penjual, om telolet, orang gila, ibu hamil, pengemis dll.
Kapolres Konawe AKBP Wasis Santoso saat dikonfirmasi menegaskan postingan tersebut tidak benar. Pemilik akun tersebut membuat gaduh dan sempat diteruskan ratusan kali oleh teman-teman pemilik akun Facebook tersebut.
“Kemarin pada selasa, 30 November 2021 kami telah memanggil yang bersangkutan dan mengambil keterangan atas nama Andriani,” jelasnya, Rabu (1/12/2021).
Lebih lanjut, kata Wasis, Andriani ini tidak mengetahui atau melihat langsung peristiwa percobaan penculikan, tapi menurut keterangannya, ia mendengar dari pengakuan anaknya yang berinisial A (9).
“Nah, dari situ dan saudara Andriani ini tanpa berpikir panjang dan efek yang akan ditimbulkan langsung memposting dengan adanya percobaan penculikan di media sosial. Dan sempat diteruskan oleh pengikut-pengikutnya dan ini yang kita antisipasi,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarkat tetap waspada karena tidak menutup kemungkinan kejadian ini juga bisa menimpa ataupun terjadi di wilayah hukum Polres Konawe.
“Bahwa kejadian tersebut tidak benar, untuk demikian kami juga akan meningkatkan kinerja Polres Konawe untuk aktif mengadakan kegiatan patroli terutama jam-jam rawan anak pulang sekolah,” pungkasnya.
Sementara itu, pemilik Akun Facebook Andriani Adelaliskha (27) menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Konawe yang tanpa berpikir panjang telah memposting terkait penculikan anak dan membuat gaduh masyarakat Konawe.
“Informasi yang saya bagikan tidak benar adanya tidak ada unsur ataupun niat untuk membuat resah masyarakat. Tujuan saya hanya memberikan informasi kepada ibu-ibu agar lebih berhati-hati menjaga anaknya dengan ini saya ucapakan permohonan maaf kepada masyarakat Konawe,” tutupnya.(bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor: J. Saki