Tekan Inflasi, Pj Gubernur Sultra Minta Kepala Daerah Intens Monitor Situasi di Lapangan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sebagai upaya menekan inflasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pemerintah kabupaten dan kota lingkup Pemprov Sultra, di salah satu hotel di Kendari, Kamis (16/11/2023).
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto meminta setiap kepala daerah agar intens monitor situasi di lapangan dan berikan informasi yang jelas kepada masyarakat.
Saat ini inflasi di Sultra kian terkendali. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka inflasi mengalami penurunan tiap bulannya. Sultra mampu menekan laju inflasi dari 3,46% pada bulan September, menjadi 3,14% pada Oktober 2023.
Sementara, kisaran target inflasi 2023 ialah 2 hingga 4 persen (year on year). Intinya target inflasi 2023 harus di bawah standar nasional yakni 2,56 persen.
Adapun, penyumbang inflasi ialah beras yakni 1,15 persen dan angkutan udara 0,21 persen.
Melalui Rakor TPID dapat menciptakan kebijakan bersama yang efektif untuk mengendalikan inflasi, dan mendukung stabilitas ekonomi.
Dia yakin, melalui rakor dapat dirumuskan langkah-langkah konkret yang mampu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antardaerah dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi.
“Meski demikian, seluruh jajaran pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Sultra dan instansi terkait agar tidak berpuas diri dan tetap waspada dalam mengendalikan inflasi di wilayahnya masing-masing,” tegas Andap.
Dia juga menekankan kepada kepala daerah untuk melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi sesuai rekomendasi dari BPS dan Bank Indonesia (BI) Sultra melalui gerakan pangan murah, gerakan pasar murah, menjaga fluktuasi harga beras, menjaga stabilitas harga BBM dan bahan bakar rumah tangga, operasi pasar, serta terus serap anggaran pengendalian inflasi.
Andap pun berharap para kepala daerah mengimplementasikan strategi exit pengendalian inflasi guna menekan angka inflasi di wilayahnya masing-masing, menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan di wilayah Provinsi Sultra.
Dia juga menekankan agar setiap kepala daerah di Sultra harus turun untuk mencari solusi termasuk masalah LPG 3 kg, terlebih untuk Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ada terjadi permasalahan, dari tiga yang ada di Sultra, satu SPBE izinnya belum ada, satu terbakar di Konawe, sehingga satu saja yang beroperasi yakni di Kendari.
Jika ada masalah, kepala daerah sudah seharusnya melakukan langkah-langkah yang tepat.
“Mari akhiri tahun 2023 dengan baik, masih ada momen lagi yakni Natal selain perayaan agama tetapi ada juga potensi kenaikan harga,” pungkasnya. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan