Tabung LPG 3 Kg di Sejumlah Pangkalan di Kendari Dibawa Kabur Sopir Perusahaan Agen Gas
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Seorang sopir agen berinisial B diduga membawa kabur 1.000 lebih tabung gas LPG 3 kilogram di beberapa pangkalan yang ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Diketahui sopir tersebut bekerja di bawah naungan agen PT Nasrun Djam Gasindo, dan memiliki mitra kerja sama di 50 pangkalan di Sultra. Sebanyak 10 pangkalan menjadi korban.
Salah satu pemilik pangkalan di Kota Kendari yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, sebanyak 100 tabung gas LPG 3 kilogram miliknya yang dibawa kabur oleh sopir tersebut.
“Kalau pangkalanku itu bapak dia bawa lari 100, sampai sekarang belum ada gantinya, dan belum ada juga kejelasan kasusnya,” ujarnya saat ditemui pada Senin (11/10/2021).
Ia juga membeberkan, sebelum kejadian itu, sistem yang diberlakukan oleh sopir tersebut pada 2018 lalu, sopir mengambil tabung kosong dan tak kunjung dikembalikan hingga saat ini.
“Kejadiannya bulan 7 tahun 2018, dan sebelum kejadian itu sopir sebelum mengisi atau menukar tabung kami, dia ambil terlebih dahulu tabung kosong kami, tapi setelah kejadian dirubah lagi sistemnya yaitu langsung baku tukar,” bebernya.
Bahkan, dirinya sudah beberapa kali menanyakan persoalan tersebut ke pihak perusahaan namun tak membuahkan hasil.
“Bosan mi saya pergi urus, kaya kita dimusuhi saja, katanya itu Pak Jaya dia sudah lapor, tapi apa ini sudah berapa tahun tidak ada kejelasan, baru masa kita minta bukti bahwa dia sudah lapor polisi, dia bilang bukan urusan ta,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga beberapa kali meminta bantuan untuk dipinjamkan tabung, tapi pihak perusahaan enggan membantu.
“Berapa kali mi saya bermohon minta pinjam tabung, di mana kita mau ambil uang kalau tabung ta 100 dibawa lari, jadi berapa kali saya bermohon walaupun tidak diganti minimal kita dikasih pinjam,” keluhnya.
Sementara itu, Manajer PT Nasrun Djam Gasindo, saat dikonfirmasi tidak memberikan tanggapan.
Sedangkan Koordinator PT Nasrun Djam Gasindo, Jaya mengatakan bahwa itu bukan urusan wartawan.
“Bukan urusan bapak, suruh yang punya pangkalan datang di kantor,” katanya saat dihubungi via WhatsApp. (bds*)
Reporter : Erik Lerihardika
Editor: J. Saki