STMIK Bina Bangsa Kendari Sebut Reuni di Kolaka Ilegal Tanpa Sepengetahuan Yayasan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komunikasi (STMIK) Bina Bangsa Kendari menyebut reuni atau temu kangen alumni STMIK Bina Bangsa yang dilaksanakan, Jumat 18 Oktober 2024 di salah satu hotel di Kolaka merupakan kegiatan ilegal karena dilakukan tanpa sepengetahuan pihak kampus atau yayasan Bina Bangsa Kendari.
Ketua BEM STMIK Bina Bangsa Kendari, Aldi Lamoito mengatakan, reuni atau temu kangen yang dilakukan di Kolaka bisa dikatakan ilegal karena dilakukan tanpa adanya legalitas yang resmi dalam artian kegiatan tersebut ilegal sebab dilakukan tanpa adanya kesepakatan dari pihak jurusan maupun Ketua STMIK Bina Bangsa Kendari, BEM atau pun pihak yayasan.
“Intinya kami ingin meluruskan bahwa kegiatan reuni tersebut sifatnya ilegal, sungguh disayangkan terlebih kegiatan itu diketahui terindikasi politik. Memang saat ini banyak oknum yang sedang memanfaatkan momen,” katanya pada konferensi pers yang dilakukan di Kampus STMIK Bina Bangsa Kendari, Sabtu (19/10/2024).
Konferensi pers ini dihadiri langsung Ketua Yayasan Bina Bangsa Kendari, Muliati Saiman dan Ketua STMIK Bina Bangsa, Omar Wahid M.Kom.
Lebih lanjut Aldi menerangkan, dirinya dan pihak kampus maupun Yayasan Bina Bangsa Kendari sangat menyayangkan hal tersebut, apalagi saat ini kampus STMIK Bina Bangsa Kendari tengah berbenah ke arah lebih baik mulai dari manajemen, fasilitas dan lainnya.
“Sehingga kita sangat sayangkan jika ada satu hal yang terjadi di luar dari instansi resmi,” tuturnya.
Ketua Yayasan Bina Bangsa Kendari, Muliati Saiman sendiri mengakui bahwa temu alumni yang dilaksanakan di Kolaka diketahui melalui media sosial, sehingga disebut kegiatan itu tidak resmi.
“Jika resmi jelas ada surat masuk atau izin ke kami baik itu ke BEM STMIK Bina Bangsa Kendari atau Kampus STMIK Bina Bangsa Kendari yang kemudian disampaikan ke yayasan secara langsung. Adapun agendanya di acara itu kami pun kurang paham dan oleh siapa kita tidak tahu yang jelas mereka membawa nama STMIK Bina Bangsa,” jelasnya.
Muliati juga menyampaikan, anehnya ada salah satu mantan petinggi STMIK Bina Bangsa yang sudah mengajukan pengunduran diri ternyata juga hadir pada acara reuni itu dan beberapa tenaga dosen luar biasa.
“Dalam kesempatan ini kita pun ingin menyampaikan agar nama STMIK Bina Bangsa tidak lagi dibawah ke ranah politik. Karena secara pribadi saya pun telah berkomitmen dengan LP II DIKTI untuk lebih membesarkan dunia pendidikan di Sulawesi Tenggara khususnya Kendari,” tuturnya.
Sebagai informasi, STMIK Bina Bangsa Kendari saat ini telah terakreditasi B. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan