Selama Ramadan, Anak Jalanan dan Pemulung di Kendari Meningkat
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Selama Ramadan jumlah anak jalan (anjal) pemulung gerobak di Kota Kendari kian meningkat.
Pantauan Detiksultra.com, terdapat beberapa lokasi yang menjadi titik perkumpulan anjal, pemulung, bahkan ibu-ibu yang membawa gerobaknya.
Lokasi yang menjadi titik perkumpulan antara lain bagian jembatan Pasar Buah, area lampu merah MTQ, lampu merah Ataya, lampu merah Pasar Baru, Jalan Jenderal Ahmad Yani, maupun di Jalan Abdullah Silondae.
Kepala Seksi Rehabilitasi Anak dan Lanjut Usia Dinas Sosial Kota Kendari, Mahmid mengakui selama bulan suci ramadan ini, anjal dan pemulung yang bermodalkan gerobak kian meningkat.
“Ada juga beberapa modus pemulung biasanya mereka membawa gerobaknya dan karung masing-masing untuk melakukan aksinya di tepi jalan. Biasa mereka ini mulai berkumpul pada siang hari sampai menjelang buka puasa,” ujar Mahmid ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/4/2021).
Ia terus mengimbau masyarakat agar tidak memberikan imbalan, bahkan makanan kepada mereka yang melakukan aktivitas di tepi jalan raya.
Selain itu, untuk mendukung kegiatan penertiban, pihaknya mengimbau warga agar tidak menyalurkan sedekahnya di jalanan dan alangkah bagus sedekahnya diberikan kepada panti asuhan dan panti sosial atau langsung ke kawasan permukiman penduduk yang terdapat keluarga miskin.
Namun, apabila anjal dan pemulung modus ini terus bertambah, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pimpinan untuk kembali menertibkan.
Sementara, Penyidik Satpol PP Kota Kendari, Ariezal Musaputra, mengungkapkan, selama Ramadan terus melakukan penertiban, namun anjal dan pemulung gerobak terus melakukan aktivitas yang sama.
“Kami terus melakukan operasi untuk meminimalisir hal itu, akan tetapi pemulung yang membawa gerobaknya ini bahkan anjal ini bermunculan entah darimana datangnya meskipun kami sudah melakukan imbauan maupun razia,” pungkasnya.
Pihaknya akan memaksimalkan patroli juga melakukan penertiban terhadap pemulung gerobak agar tidak mengganggu fasilitas umum dan tidak menjamur.
Reporter: Sesra
Editor: J. Saki