Metro Kendari

Sejumlah Pemudik Kesal dengan Aturan Tiket di Pelabuhan Amolengu–Labuan, Diduga Masih Ada Praktik Calo

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Polemik pengambilan tiket terjadi di pelabuhan penyeberangan Amolengu-Labuan. Para pemudik mengeluhkan pelayanan tiket di pelabuhan tersebut.

Saleh Ganiru misalnya. Ia mengaku kecewa dengan pelayanan pelabuhan penyebrangan Amolengu-Labuan. Ia mengantre dari jam empat subuh, namun sampai jam tujuh malam, hari ini, mobilnya belum juga berhasil menyeberang.

Menurut Saleh, jika melihat antrean dalam satu muatan kapal feri sekitar 40-50 mobil dan feri kecil sekitar 20 unit mobil, seharusnya pada trip feri ketiga atau keempat, ia sudah bisa menyeberang.

“Kami disuruh ambil nomor antrean maka kami ambil, disuruh menunggu kami menunggu, tapi sekarang belum ada kejelasan apakah saya bisa menyeberang atau tidak. Tidak mungkin kapal feri menyeberang dengan keadaan kosong pasti ada muatan, berarti ada mobil siluman yang tidak antre dan tidak miliki tiket, ini yang seharusnya diperbaiki aturan penyebrangan ini,” ungkapnya pada Detiksultra.com, Jumat (29/4/2022).

Selain itu, kata dia, ketika pengguna kendaran protes pada para petugas pelabuhan, mereka hanya diarahkan bertanya ke sana kemari tanpa ada kejelasan.

“Itu bukan tugas kami, ini penumpang. Tugas kami beli tiket jadi saya hanya menunggu antrean untuk dipanggil, persoalan koordinasi bukan tugas kami. Tenyata mereka saja tidak ada koordinasi antara pihak perhubungan, polisi, TNI, syahbandar dan sebagainya, jadi saya katakan jangan salahkan pengguna kendaraan,” tegasnya.

Ia menduga praktik percaloan di penyeberangan Amolengu-Labuan ini masih ada sampai saat ini. Padahal instruksi Jenderal Perhubungan mengatakan praktik calo di pelabuhan harus dituntaskan.

“Kami tidak menuntut apa-apa jika belum ada tiket maka hak kami untuk menyebrang itu belum ada. Ini jelas sudah dikasih tiket tapi belum menyebrang berarti mereka hanya PHP pengguna kendaraan,” pungkasnya.

Seorang ibu yang tidak disebutkan namanya juga sangat marah dengan aturan yang diterapkan di penyebrangan Amolengu-Labuan.

Ia mengaku kesal dengan penumpang lain yang menerobos tanpa membeli tiket. “Saya datang dari jam 4 subuh sampai sekarang belum menyeberang padahal tiket saya sudah beli. Memang ini sangat tidak sesuai, orang yang baru tiba bahkan langsung menyeberang,” akunya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak Detiksultra.com masih berusaha melakukan konfirmasi ke Dinas Perhubungan Sultra. (bds*)

 

Reporter: Betyrudin
Editor: J. Saki

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button