RS Aliyah 3 Terus Berikan Kemudahan Layanan Melalui Aplikasi Mobile JKN
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Rumah Sakit (RS) Aliyah 3 yang merupakan salah satu rumah sakit di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memberikan kemudahan layanan lewat Aplikasi Mobile JKN melalui sistem antrean online.
Penerapan sistem berbasis online tersebut menjadi komitmen BPJS Kesehatan bersama mitra kerja dalam meningkatkan mutu layanan dan memberikan akses kemudahan kepada para peserta.
Inovasi tersebut merupakan penerapan yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui kebutuhan pasien serta memangkas waktu tunggu pendaftaran di rumah sakit.
Melalui penerapan ini tentunya efektifitas serta efisiensi dalam pendaftaran dapat dirasakan baik dari pihak rumah sakit maupun para peserta mobile JKN di wilayah Sultra.
Direktur Rumah Sakit Aliyah 3, Hendra Wijaya mengatakan, penerapan antrean online yang diterapkan manajemen rumah sakit telah dilaksanakan sejak 2022 lalu. Namun dalam penerapan awalnya, pihaknya mengakui implementasi sistem online tersebut tidak langsung dijalankan secara keseluruhan, sebab terlebih dahulu memperbaiki sistem rumah sakit.
“Kendala awal yang kami hadapi dalam penerapan antrean online ini yaitu dari kami sendiri selaku manajemen rumah sakit yang perlu fasilitas yang memadai dalam mendukung program tersebut,” katanya.
Fasilitas berupa sarana dan prasarana seperti komputer, finger print serta alat pendukung lainnya sangat penting dalam mendukung dan memastikan program tersebut berjalan dengan optimal.
Selain fasilitas, Hendra mengaku perlunya pemahaman serta pengetahuan tentang Aplikasi Mobile JKN yang wajib dimiliki oleh para tenaga kesehatan, khususnya bagian pendaftaran atau admisi.
“Kami sadari, sebelum antrean online ini diterapkan maka diperlukan tenaga admisi rumah sakit yang betul-betul memahami program ini, agar mereka bisa mengedukasi ke masyarakat,” terangnya.
Selain itu, kendala yang dihadapi yakni dari sisi peserta terkait penggunaan Aplikasi Mobile JKN, sebab tidak semua dari mereka yang paham dengan penerapan sistem antrean online yang diterapkan pihak rumah sakit, khususnya para peserta lanjut usia atau lansia yang tidak didampingi langsung keluarga ketika ke layanan kesehatan.
Peserta yang belum memahami ini biasanya mereka yang datang dari kabupaten dan belum mendapatkan informasi terkait penerapan sistem online tersebut. Bahkan, para peserta yang datang ke RS Aliyah 3 ada yang belum memiliki smartphone baik Android maupun IOS, serta jaringan internet.
“Untuk mengatasi kendala yang dihadapi tersebut kami menyediakan Duta JKN. Duta ini bertujuan untuk memberikan pemahaman serta sosialisasi kepada masyarakat terkait Program JKN , hususnya layanan administrasi antrean online,” ungkapnya.
Namun, Hendra menjelaskan sebelum menjadi Duta JKN, mereka harus memahami tugas dan peran ya terlebih dahulu agar bisa memberikan edukasi ke masyarakat terkait layanan yang diberikan.
Selain itu melalui Duta JKN ini akan memberikan pemahaman dan edukasi awal kepada para peserta terkait kendala yang mereka hadapi.
“Nantinya duta ini akan membimbing para peserta agar mereka bisa menerapkannya secara mandiri, sehingga kedepannya para peserta bisa melakukannya sendiri,” terangnya.
Hendra mengungkapkan berbagai kendala serta tantangan yang dihadapi tersebut, pihaknya akan terus berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menjalankan dan mengoptimalkan Program JKN.
“Karena jika kita tidak bisa bekerjasama di semua manajemen rumah sakit, maka persentase capaian akan mengalami penurunan. Ini tantangan kita karena mempertahankan saja itu sangat sulit,” ucapnya.
Ia berharap, penerapan antrean online ini dapat mempermudah seluruh peserta JKN.
“Kami juga berharap agar Program JKN ini terus ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga muncul berbagai fitur yang dapat membantu para peserta JKN,” pungkasnya.(kjs)