Rencana Aksi Pelatihan Program KB Delegasi Filipina
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Knowledge sharing program Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana antara BKKBN dan Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM) yang diselenggakan sejak 27 November 2023 di Hotel Harper Yogyakarta secara resmi ditutup oleh Dr Ukik Kusuma Kuniawan selaku Plt Deputi Latbang BKKBN RI, Jumat (1/12/2023).
Kegiatan ini merupakan kerjasama BKKBN, Kementerian Sekretariat Negara RI, dan United Nation Population Fund (UNFPA).
Sebelum ditutup, peserta memaparkan rencana aksi sebagai tindak lanjut pelatihan untuk diterapkan di provinsi Tawi Tawi Filipina, daerah asal para peserta. Rencana aksi tersebut berjudul Hullah, Bangsa, Agama.
Hullah dalam bahasa Tagalog berarti tempat/wilayah/tanah air. Sedangkan bangsa adalah manusianya dan agama artinya sama seperti dalam bahasa Indonesia.
Maria Eliza G Cruz selalu pimpinan Delegasi Filipina mengatakan ada tiga hal penting yang ada di Yogyakarta (Indonesia) yang didapatkan yang patut ditiru.
Pertama, peran ulama yang harmonis dengan pemerintah dalam memajukan program KB (dan program lainnya). Kedua, konvergensi multisektor dalam penanganan program KB, termasuk stunting.
“Ketiga, komitmen penyelenggara pemerintah di setiap level yang tinggi,” katanya dalam sambutan penutupan.
Hal tersebut didapatkan dari kunjugan lapangan ke fasilitas kesehatan dan pelayanan kontrasepsi RS PKU Muhammadiyah Gamping, UNISA, FKKMK UGM, Kampung KB Kroco dan Bugel Kulon Progo, serta BPD AKU DIY.
Sementara itu, Dr Ukik Kusuma Kuniawan selaku Plt Deputi Latbang BKKBN RI yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan BKKBN DIY ini berharap kegiatan yang telah terlaksana ini bisa menjadi sumbangsih BKKBN dan Pemerintah Ri dalam peningkatan kerjasama di kawasan Asia.
Melalui sharing ini BKKBN juga banyak belajar berbagai hal positif yang telah dilakukan Pemerintah Filipina.
Ukik Kusuma dalam sambutannya antara lain mengatakan, kegiatan pelatihan internasional ini dilaksanakan dalam kerangka SSTC – South South Triangular Cooperation (KSST), KSST (Kerjasama Selatan Selatan dan Triangular).
“KSST merupakan penggabungan dua kerangka kerjasama internasional, yakni Kerjasama Selatan Selatan (KSS) dengan Kerjasama Triangular,” katanya.
KSS adalah sebuah bentuk kerjasama antar dua atau lebih negara-negara berkembang yang meliputi kerjasama di bidang pembangunan, dan pertukaran pengetahuan dan sumberdaya di bidang politik, ekonomi, sosial, maupun kerjasama teknis.
Sementara itu, kerjasama triangular merupakan sebuah bentuk kerjasama antara dua atau lebih negara-negara berkembang dengan pihak ketiga, yakni negara maju.
Hal ini mereka yakini yang membuat tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi.
“Delegasi Filipina kagum dengan peran wanita/ibu-ibu sebagai kader yang rela bersusah payah menjadi ujung tombak berbagai program pemerintah tanpa menuntut imbalan yang berlebihan,” ucapnya.
Apresiasi juga ditujukan kepada putri raja (Gusti Bendara) yang menjadi contoh aktif peran ibu-ibu kader tersebut.
Sedangkan Sangkula Ganih Laja selamu wakil peserta menyatakan kekaguman atas segala hal yang ditunjukkan dalam kunjungan lapangan.
” Jadi mulai dari prosedur pelayanan kontrasepsi di rumah sakit, peran organisasi keagamaan, dan pelatihan medis bagi bidan dan dokter yang diselenggarakan FKKMK, UGM,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hadir dan memberi sambutan dalam penutupan adalah Gaung Antardayu M dari Setneg, Jumita Agustina Siagian, wakil UNFPA di Indonesia, dan Maria Eliza G Cruz selaku Pimpinan Delegasi Filipina.
Secara senada mereka mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada BKKBN melalui Pusat Kerjasama Pelatihan Internasional (Pulin) maupun BKKBN DIY yang telah sukses menyelenggarakan pelatihan internasional ini.
Sebelum penutupan ada evaluasi pretes dan postes yang dilakukan. Hasilnya menunjukkan peningkatan kompetensi dan knowledge peserta mencapai 20 persen, yang masuk dalam kategori good (kategori very good di atas 30 persen).
Tak lupa, dilakukan pula tukar menukar souvenir delegasi Filipina dengan penyelenggara, baik pusat maupun DIY dan pemberian sertifikat pelatihan kepada peserta yang seluruhnya dinyatakan lulus. (kjs)