Potret Wisata Mangrove Bungkutoko yang Kini Terabaikan
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Wisata Tracking Mangrove Bungkutoko yang berlokasi di Kecamatan Abeli, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini tampak terabaikan.
Tempat wisata yang dulu menjadi favorit warga menghabiskan waktu di akhir pekan atau sekadar foto-foto untuk kepentingan sosial media, sekarang hanya tersisa papan nama dan loket tempat tiket.
Diketahui wisata alam yang diresmikan pada 2016 lalu merupakan tempat hits pada zamannya. Bahkan disebut menjadi konservasi, perlindungan dan pelestarian hutan mangrove. Serta, berfungsi sebagai laboratorium bagi pelajar dan mahasiswa.
Tidak itu saja, pemerintah saat itu berharap wisata alam tersebut mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian warga sekitar. Pasalnya, baik warga lokal dan luar Kendari, menjadikan tempat itu sebagai tempat berlibur melepas penat setelah bekerja.
Sayangnya, kejayaan Tracking Magrove Bungkutoko tidak lagi terlihat. Saat jurnalis detiksultra.com mengunjungi tempat itu hanya ditemui pintu masuk yang sudah lapuk dan pagar yang sudah rubuh. Warna-warni cat yang menjadi ciri khas wisata alam itu juga sudah memudar.
Kondisi yang tidak terawat menjadikan wisata alam itu tidak lagi dikunjungi. Bisa dikatakan, Tracking Mangrove tidak pas lagi jika disebut tempat wisata. Padahal, kini akses jalan ke tempat itu sudah bagus dan diaspal, ketimbang saat pertama dibuka.
Petunjuk arah ke wisata mangrove seakan tidak berguna. Sungguh disayangkan.
Salah seorang masyarakat sekitar Mia mengatakan, tidak pernah lagi melihat pengunjung masuk.
”Pengunjung sudah tidak pernah lagi datang, sebelumnya setahu saya masih ada penjaga sekarang sudah tidak ada juga,” katanya saat ditemui di sekitar hutan mangrove, Kamis (1/6/2023).
Menurutnya, pengunjung tidak lagi berwisata di hutan mangrove sejak tiga tahun terakhir, kemungkinan karena kondisinya sudah tidak bagus lagi. (bds)
Reporter: Septiana Syam
Editor: Biyan