Metro Kendari

PKMI FHIL UHO Manfaatkan Belut Sawah jadi Kopi dan Abon

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL)  Universitas Halu Oleo (UHO) melalui Tim Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) saat ini tengah mendorong masyarakat dalam pemanfaatan belut sawah menjadi kopi dan abon. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wowasolo, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe.

Dekan FHIL UHO, Aminuddin Mane Kandari mengatakan, kopi dan abon yang dibuat dari belut ini memiliki protein tinggi sebagai alternatif bahan baku pangan fungsional. Kegiatan PKMI UHO juga dilakukan sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pilar pengabdian masyarakat.

Diungkapkan Aminuddin, kegiatan tersebut kerjasama antara perguruan tinggi dalam hal ini Jurusan Ilmu Lingkungan FHIL UHO, pemerintah daerah serta mitra sasaran PKMI yaitu warga Desa Wowasolo. Termasuk didalamnya pelaku wirausaha yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Owner Yamazaki Hidroponik Farm Konawe.

“Saat ini memang yang dibutuhkan adalah inovasi baru yang ramah lingkungan, serta dapat direplikasi di tengah masyarakat dengan mudah dan biaya murah,” katanya.

Diantaranya, pemanfaatan belut sawah sebagai bahan baku utama pembuatan kopi dan abon belut sangatlah inovatif dan praktis.

“Belut ini dapat dibudidayakan dengan teknik budidaya belut dalam ember (budbeldamber), sebagai salah satu solusi pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menunjang kebutuhan pangan hewani warga Desa Wowasolo,” terangnya.

Ia berharap, semua produk PKMI UHO mulai dari produk kopi kepala belut, abon belut wowasolo, hingga materi teknik pembuatan kopi, abon belut, dan metode budidaya belut dalam ember yang telah dihibahkan kepada masyarakat Desa Wowasolo dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Terlebih, para pemerhati usaha industri pangan fungsional lokal skala rumah tangga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat terutama protein, kalsium, daya imun tinggi, dan vitalitas tinggi untuk masyarakat Desa Wowasolo, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe.

Sementara itu, Ketua tim PKMI FHIL UHO, Ridwan Adi Surya mengungkapkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya mengangkat judul ‘Pemanfaatan Belut Sawah (Monopterus Albus) dalam Pembuatan kopi dan abon belut berprotein tinggi sebagai alternatif bahan baku pangan fungsional lokal’.

“Pada pengaplikasiannya kami dari Tim PKMI Jurusan Ilmu Lingkungan UHO menurunkan seluruh tim. Sebagai langkah cepat dan tepat, dalam mengedukasi masyarakat di Desa Wowasolo, ” ungkapnya.

Untuk diketahui poin-poin penting dilaksanakannya PKMI UHO di Desa Wowasolo ialah untuk meningkatkan respon penerimaan positif warga masyarakat desa terhadap pemanfaatan belut sawah. Selain itu, terbentuknya inovasi produk andalan dengan memanfaatkan belut sawah ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, serta terpenuhinya kebutuhan gizi terutama protein, kalsium, daya imun tinggi, dan vitalitas tinggi. Dengan begitu  masyarakat Desa Wowasolo menjadi masyarakat yang sehat dan anak-anak dapat terhindar dari stunting.

“Melalui kegiatan ini pula, kami harapkan dapat membangkitkan potensi desa khususnya di Desa Wowasolo dan menghasilkan produk andalan berupa Kopi Belut dan Abon Belut. Mengingat prospek pemanfaatan Belut kedepannya masih sangat menjanjikan jika digarap dengan tekun,” paparnya.

Pihak Camat Wonggeduku, Masruddin, menyampaikan, berterima kasih karena telah memilih Desa Wowasolo. Dirinya berpesan agar kiranya kegiatan PKMI ini bisa terus dilaksanakan di masa mendatang karena masih banyak warga di Kecamatan Wonggeduku yang belum mendapat kesempatan untuk bisa mengikuti kegiatan PKMI dari Jurusan Ilmu Lingkungan FHIL UHO.

Senada dengan itu, Kepala Desa Wowasolo, Rusmiadji R. juga menyampaikan terima kasihnya karena kegiatan PKMI UHO,  yang secara tidak langsung telah membantu mewujudkan program kerja yang telah dicanangkan oleh Desa Wowasolo. Khususnya dalam pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk budidaya ikan air tawar dalam kolam maupun dengan metode budikdamber. (bds)

Reporter: Septi Syam
Editor: Wulan Subagiantoro

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button