Penyatuan Rasa, Kemenkumham Sultra Lepas Pengakhiran Dinas Pegawai
KENDARI,DETIKSULTRA.COM – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Sulawesi Tenggara (Sultra) melepas pengakhiran dinas pegawai sekaligus silaturahmi bersama purnabakti. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan memberi penghormatan dan rasa terima kasih atas baktinya pegawai di Bumi Anoa.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sultra, Silvester Sili Laba menuturkan, sekitar 20 orang pegawai Kemenkumham Sultra tahun ini purnabakti. Untuk itu, pihaknya melakukan acara penghormatan. Mengingat para senior telah memberikan karya dan cintanya kepada keluarga besar Kemenkumham Sultra.
“Acara ini juga merupakan bentuk ucapan rasa terima kasih dan bangga terhadap para senior yang sudah purnabakti, dimana mereka sudah mengabdikan diri di Kemenkumham Sultra dan memberi pelayanan yang besar kepada masyarakat,” ungkap Silvester usai acara lepas pengakhiran dinas pegawai dan silaturahmi purnabakti di Aula Kanwil Kemenkumham Sultra, Rabu (17/01/2024).
Kepada pegawai yang masih aktif ia berpesan agar bekerja dan doa lebih keras untuk memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat.
“Membangun masyarakat Sultra diperlukan kerjasama dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota se-Sultra, tokoh masyarakat hingga insan pers,” imbuhnya.
Sementara, K.H. Muslim yang menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Sultra sebelum akhir dinasnya mengatakan, selama mengabdi di Kemenkumham Sultra selama 32 tahun banyak melewati suka dan duka. Namun hari ini punyak rasa suka yang betul-betul tidak bisa diungkapkan dengan kata.
“Artinya apa yang diucapkan Kakanwil Kemenkumham Sultra tentang menyatukan rasa ternyata bukan saja sekedar narasi atau kata-kata beliau tetapi betul-betul diwujudkan dan dibuktikan hari ini,” katanya.
Pasalnya, selama dirinya menjadi pegawai lingkup Kemenkumham Sultra belum ada acara pelepasan kepada purnabakti seperti saat ini. Bahkan tidak hanya untuk pegawai di Kanwil Kemenkumham Sultra saja tetapi juga pegawai di UPT yang merupakan bawahan Kumham Sultra baik Rutan dan Lapas se-Sultra, jadi benar-benar penyatuan rasa.
K.H. Muslim juga menuturkan, perjalanan waktu akan selalu lahir dengan tantangannya yang jelas untuk Kemenkumham Sultra khususnya paling rumit dihadapi ialah bagian kemasyarakatan. Namun ia yakin tokoh-tokoh pemasyarakatan selalu berinovasi mengantisipasi kondisi dan zaman yang dihadapi.
“Misal di Lapas sekarang eranya pembinaan dan pendekatan humanis. Kita berpesan bagi teman-teman terutama Lapas yakni kepala UPT untuk selalu waspada apalagi sekarang persoalan narkoba,” pesan dia.
Ia pun mengingatkan bahwa narkoba bukan saja urusan pemasyarakatan tetapi seluruh elemen masyarakat namun tempat berlakunya itu pemasyarakatan karena dari polisi di masukan ke pemasyarakatan termasuk barang bukti.
“Intinya mari junjung integritas terkhusus dalam menghadapi narkoba,” pungkas KH Muslim. (kjs)