Metro Kendari

Penjelasan Ketua Komisi III DPRD Sultra soal Video Ricuh saat RDP Ganti Rugi Lahan PT Tiran

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sultra, Suwandi Andi menjelaskan terkait video nyaris adu jotos yang beredar dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Provinsi Sultra, Senin, 15 Mei 2023.

Dalam RDP tersebut Komisi III bersama Komisi I dan IV mendengarkan aspirasi dari warga pemilik lahan di Desa Waturambaha, Konawe Utara.

Katanya, dalam RDP itu pihaknya membahas tentang dua agenda pokok pembahasan yakni pembebasan lahan atau ganti rugi lahan seluas 80 hektare yang belum di realisasikan oleh pihak perusahaan PT Tiran Indonesia dan terkait ketenagakerjaan.

“Semuanya berjalan normal seperti biasa, pembicara pertama hingga kedua membicarakan hal yang substantif sekali. Namun pada saat pembicara ketiga itu membahas soal smelter,” kata Suwandi melalui keterangannya, Senin (22/5/2023).

Katanya, pihaknya tidak membahas terkait smelter karena arahan dari pimpinan adalah hanya membahas dua agenda pokok saja, sementara smelter tidak masuk di dalamnya.

Karena dari rapat tersebut tidak menemui titik temu maka ia langsung menskors RDP tersebut.

Dari situ, lanjut Suwandi, muncul perdebatan antara peserta rapat bersama DPRD. DPRD tidak ingin membahas terkait smelter sedangkan peserta ngotot ingin membahas hal tersebut.

“Ada salah satu orang dalam rapat itu tidak merespons kami terkait apa yang kami jelaskan, bagaimana agar RDP berjalan lancar. Tapi dia protes terus,” ungkap Suwandi.

Kemudian Suwandi mengatakan apabila para peserta yang hadir dalam RDP ini tidak bisa diatur apakah akan dilanjutkan atau tidak. Dari situ mulai memanas.

Sehingga ia menskors rapat tersebut dengan batas yang belum ditentukan.

Setelah ditundanya rapat tersebut ada salah satu anggota DPRD yang memukul meja. Mulai pecah keributan dan saling kejar-kejaran.

Kendati demikian, Suwandi menjelaskan dalam pertemuan tersebut yang berakhir ricuh, namun tidak terjadi kontak fisik dalam rapat tersebut.

“Tapi saya sangat sayangkan video yang terekam saat rapat tersebut seakan DPRD bertindak arogan, dan dari semua video tidak satupun yang merekam saat kita berdebat,” katanya.

Tambahnya, video yang beredar tersebut tidak ditampilkan secara utuh mulai dari rapat hingga pemicu adanya kericuhan.

Kendati hal tersebut, Suwandi menegaskan hal itu merupakan dinamika, dan sebagai masukan serta kritik untuk anggota DPRD dalam menerima aspirasi. (cds)

 

Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button