BombanaEkobis

Supriadi: Bio Nilkaz Solusi Pupuk Mahal

Dengarkan
Ketua Koperasi Indo Nilkaz, Supriadi (tiga dari kiri) Kepala Desa Lantowua, Darsi (Kiri pertama) dan Prof. Iwanto Nadi (keempat dari kiri) serta para petani tambak ikan Desa Lantowua. Foto: Istimewa

BOMBANA, DETIKSULTRA. COM – Pupuk merupakan elemen penting dalam budidaya komoditas apapun yang dikembangkan oleh petani perkebunan, dan petani tambak ikan.

Kendati demikian, para petani tetap berada pada posisi ketidakberdayaan dalam mata rantai ekonomi pertanian. Itu karena, pupuk yang notabene sangat diperlukan untuk perawatan tanaman komoditas, ataupun peningkatan hasil panen penambak ikan, harganya terlampau cukup mahal.

Berangkat dari kegundahan tersebut, Koperasi Indo Nilkaz bersama Makmur Sembada berinisiasi membuat pupuk berbahan organik yaitu Bio Nilkaz.

Terbilang masih baru, pupuk lokal Bio Nilkaz ini mulai gencar di sosialisasikan dibeberapa daerah di Sultra sebagai solusi para petani ditengah mahalnya harga pupuk, salah satunya di Desa Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana.

[artikel number=3 tag=”pupuk,ekonomi,” ]

Dihadapan puluhan petani tambak ikan Desa Lantowua, Ketua Koperasi Indo Nilkaz Sultra, Supriadi mengungkapkan, Bio Nilkaz diciptakan sebagai solusi peningkatan hasil panen pada pembudidaya udang vanamei dan ikan bandeng di Bombana. Serta meyikapi mahalnya harga pupuk dengan menghadirkan pupuk harga murah tapi berkualitas.

Terlebih hadir ide pupuk ini, karena di Sulawesi Tenggara (Sultra) khusunya Bombana sektor pertanian dan perikanan masih menjadi tempat tumpuan mata pencaharian masyarakat pada umumnya.

“Ini adalah produk kami sendiri, bukan dari luar, jadi memang benar-benar produk lokal asli, dan tidak menggunakan bahan kimia. Harganya pupuk terjangkau tidak memberatkan masyarakat petani kita. Kalau masalah kualitas tidak diragukan lagi, sebab saya langusung mendatangkan ahlinya dari Cina,” kata dia.

“Selain itu kelebihan jika sebelumnya per tiga bulan panen kita ingin itu berubah jadi tiga kali panen dalam sebulan misalnya. Hadirnya Prodak lokal ini bisa dapat membantu masyarakat dalam hal pengembangan budidaya, sehingga tarap perekonomian masyarakat bisa tinggi dan mapan. Bahkan masyakarakat dapat mengekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Supriadi mengatakan pengembangan pupuk lokal dengan harga yang terbilang murah dan terjangkau itu, adalah bagian dari amanah Undang-undang atau pancasila untuk ikut andil mensejaterahkan masyarakat, khususnya para petani. Olehnya itu, sambungnya Koperasi Indo Nilkas hadir di Sultra siap bekerja demi merangkul kepentingan masyarakat.

“Kebetulan koperasi ini milik saya, jadi saya siap memfasilitasi kebutuhan masyarakat. Nantinya koperasi ini akan memiliki cabang di se Sultra, jadi kalau bapak-ibu membutuhkan pupuk Bio Nolkaz bisa ke koperasi saja,” cetusnya.

Sementara itu, pembuat pupuk Bio Nilkaz dari Makmur Sembada, Prof. Iswanto Nadi mengatakan, tidak ada artinya pupuk ini jika masyarakat tidak paham pembudidayaannya. Untuk itu, Prof. Iswanto Nadi memberikan materi pada masyarakat agar lebih cerdas sebagai penambak. Pupuk Bio Nilkaz ini, nantinya akan ditebar ke atas permukaan air tambak lalu didiamkan selama sekitar 19 jam untuk beradaptasi dengan suhu air.

“Nah, Bio Nilkaz ini akan memicu munculnya plankton yang nantinya jadi pakan alami bibit-bibit bandeng atau udang yang ditebar ke tambak.

“Dengan pakan-pakan alami itulah, ikan tumbuh dan besar secara organik. Tak perlu lagi makanan konsentrat berbahan kimiawi. Ikan pun lebih sehat dikonsumsi. Udang usia 45 hari dipastikan mampu mencapai berat 80/kg,” paparnya.

Dirinya kembali mengedukasi para petani tambak ikan, bahwa setiap kali setelah panen usahakan air empang dikuras dan dibersihkan supaya tempat tersebut steril. Supaya peningkatan panen dapat terjaga dari kestabilannya.

Kemudian ditempat yang sama,
Kepala Desa Lantowua, Darsi
berharap dengan hadirnya pupuk Bio Nilkaz dapat memberikan dampak positif ditegah kurang produktifnya penambak ikan di wilayahnya karena disebabkan ketidak mampuan mereka membeli pupuk.

“Mudah-mudahan dapat menggejot petani dari segi penghasilan karena disini bukan penambak tradisional tapi penambak untung-untungan,” sebutnya.

Diketahui dalam kegiatan sosilasiasi ini turut dihadri, Perwakilan dari Dinas Perikanan dan Kelautan (PK) Bombana, Kepala Desa Lantouwa, Kecamatan Rarowatu Utara, Tim Indo Nilkaz Group.

Reporter: Sunarto
Editor: Dahlan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button