Metro Kendari

Orientasi Penggunaan KKA di Kelompok BKB Tingkat Kota Kendari

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan Orientasi KKA Tingkat Kota Kendari yang berlangsung di Aula Kantor Perwakilan BKKBN Sultra. Kegiatan orientasi ini diikuti oleh kader BKB, keluarga yang memiliki baduta yang berjumlah 60 orang.

Sambutan Kepala Perwakilan BKKBN Sultra Asmar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas OPD KB Kota Kendari yang sangat antusias terkait pelaksanaan kegiatan kesempatan ini.

“Antusiasme ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam percepatan penurunan stunting serta pelaksanaan program bangga kencana,” ujar Asmar.

Kegiatan orientasi penggunaan KKA di Kota Kendari merupakan langkah awal untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini.

“Pemantauan ini yang mana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA,” ujar Asmar.

Usia dini merupakan periode emas (golden age) sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan.

“Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya,” lanjut Asmar.

Lebih lanjut Asmar menyampaikan KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).

Pendampingan pada masa 1000 hari pertama kehidupan menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui kondisi perkembangan anak apakah bisa terindikasi stunting atau tidak dengan menggunakan KKA ini.

“KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi 7 aspek perkembangan yakni Motorik Kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri,” pungkas Asmar.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasius Prasetya Ichtiarto yang menjadi keynote speech menyampaikan beberapa hal.

Katanya, kegiatan orientasi penggunaan KKA di kelompok BKB tingkat Kota Kendari ini tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka prevalensi stunting terlebih di masa 1000 HPK.

“Hal ini menjadi penting terutama di Kota Kendari yang merupakan Ibu kota Provinsi, sehingga cerminan keberhasilan program akan sangat ditentukan oleh capaian Kota Kendari,” katanya.

Selain itu, pentingnya perbaikan pola asuh sebagai salah satu strategi nasional percepatan penurunan stunting diimplementasikan melalui pembinaan kepada orangtua dan keluarga yang memiliki balita.

Hal ini agar dapat mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual untuk mendukung kesehatan anak anak secara menyeluruh.

“Harapannya melalui perbaikan pola asuh ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk siap sebagai sumber daya manusia yang berkualitas,” tutup bonivasius. (kjs)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button