Metro Kendari

Angka Stunting di Kendari Mengalami Penurunan pada 2022

Dengarkan

KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban yang dipaparkan Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, kasus stunting di Kendari mengalami penurunan 4,5 persen dari angka 24 persen pada 2021, menjadi 19,5 persen pada 2022.

Asmawa menyebut, dari informasi yang diterima yakni Status Gizi Indonesia pada tahun 2022 angka stunting di Kendari menurun 4,5 persen menjadi 19,5 persen di tahun 2022.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berupaya melakukan penanganan kasus stunting bekerja sama dengan pihak terkait. Diharapkan tahun ini turun di angka 14 persen,” katanya, di Kendari, Selasa (28/3/2023).

Dia pun mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar serius dan fokus melakukan upaya penanganan kasus stunting di Kendari.

Berdasarkan data E-PPGBM puskesmas bulan Agustus menyebutkan, tren prevalensi balita stunting tahun 2020-2022, Kecamatan Puuwatu dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2020 yakni 8,8%, disusul Kecamatan Kendari Barat dengan prevalensi 8,7% dan Kecamatan Wua-wua dengan prevalensi 5,0%.

Pada tahun 2021 terjadi pergeseran di mana prevalensi stunting tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari Barat sebesar 2,2%, disusul Kecamatan Kendari sebesar 1,8% dan Kecamatan Puuwatu 1,5%.

Pada tahun 2022 prevalensi tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari sebesar 2,7%, disusul Kecamatan Kendari Barat 2,6% dan di urutan ketiga ada Kecamatan Abeli dan Kecamatan Wua-wua masing-masing sebesar 2,3%.

Jadi terdapat 5 Kecamatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi tahun 2020-2022 yaitu Kecamatan Puuwatu, Kendari Barat, Kendari, Wua-wua dan Abeli.

Sedangkan data tren perkembangan jumlah balita stunting tahun 2020-2022 menunjukkan jumlah balita stunting di Kota Kendari rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2020 ke tahun 2021 yaitu 466 orang menjadi 227 orang, tetapi mengalami peningkatan di tahun 2022 yaitu 365 orang.

Beberapa Kecamatan dengan jumlah balita stunting tertinggi tahun 2022 adalah Kecamatan Kendari Barat, Kendari, dan Puuwatu. Tetapi terdapat 3 Kecamatan yang mengalami penurunan jumlah balita stunting dari tahun 2020-2022 yakni, Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kadia.

Data itu menegaskan, sebaran jumlah balita stunting yang meningkat menunjukkan masih tingginya masalah gizi dan faktor determinan pada balita yang ditemui di wilayah tersebut dan perlu terus dilakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif. (bds)

Reporter : Septiana Syam
Editor: Biyan

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button