Menteri Agama : Belajar Agama dari Internet Bisa Jadi Ekstrim
KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin mengingatkan agar generasi muda dalam mempelajari agama jangan terpaku pada internet, karena bisa berdampak pada pemahaman dan perbuatan yang ekstrim.
Pasalnya, kata dia, orang-orang yang menyampaikan ceramah agama di media sosial (medsos) belum diketahui kompetensi dan kualifikasi keilmuannya, sehingga mereka yang belajar dari medsos bisa saja terjerat pada pemahaman agama yang berlebih-lebihan atau ekstrim.
Padahal, Lukman menambahkan, inti dari ajaran agama adalah memanusiakan manusia, dan keberadaan agama di tengah-tengah masyarakat semata-mata untuk menjaga dan mempelihara martabat manusia.
[artikel number=3 tag=”agama,depag,” ]
Selain itu, Ia melanjutkan, generasi dahulu dan sekarang dalam belajar agama sudah berbeda. Dimana, kata dia, orang tua dulu belajar agama melalui seorang guru yang memang layak mengajar ilmu agama, sedangkan generasi sekarang lebih banyak belajar dari internet daripada langsung mendatangi guru agama.
“Saya berharap, kita semua dalam mempelajari agama tidak hanya terpaku dan mengandalkan internet melalui gatget atau HP saja, tetapi belajar agama kepada guru yang memang sudah terakui keilmuan agamanya,” katanya di Kendari, Senin (18/2/2019).
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Rani