KENDARI, DETIKSULTRA.COM – Vivi Fatmawaty Ali merupakan hakim perempuan di Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perempuan kelahiran 29 Februari 1988 ini mengawali kariernya sebagai hakim usai lulus dalam tahapan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2017 silam.
Kala itu dirinya mendapat penempatan di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Selama 2 tahun 6 bulan di sana, dirinya tekun mempelajari serta memahami lebih dalam terkait tugas kehakiman dalam pengadilan.
Usai memperdalam ilmu yang dimilikinya maka tahun berikutnya ia melanjutkan tugasnya kembali ke tanah asalnya Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konsel hingga sampai saat ini.
“Awalnya itu 2017 di Banyuwangi, sekitar 2 tahun 6 bulan, di sana mempelajari bagaimana kita masuk dalam pengadilannya. Setelah itu baru kembali ke Sultra,” katanya di Kendari, Minggu (21/1/2024).
Lulusan hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) pada strata-1 dan Universitas Halu Oleo pada strata-2 tersebut menceritakan secara singkat suka dukanya selama menjadi hakim perempuan.
Vivi bercerita, ketika menjadi hakim dirinya harus jauh dari keluarga, sebab baik saat di Banyuwangi maupun di Konsel, suaminya pun menjadi hakim di Unaaha, Kabupaten Konawe.
Akan tetapi ia menepis kesedihan itu karena menurutnya hal ini merupakan risiko dalam pekerjaannya sebagai hakim yang di mana dalam penempatannya mengharuskan dirinya untuk terpisah dengan keluarga tercinta.
Selain itu duka menjalani pekerjaan sebagai hakim yakni tidak adanya keamanan sebagai hakim perempuan.
Sebab usai pulang kerja dirinya harus menyatu dengan masyarakat, karena bisa saja masyarakat tersebut adalah bagian dari keluarga yang pernah dihukum dalam proses pengadilan.
“Hal tersebut yang biasanya membuat khawatir serta cemas, namun alhamdulillah sampai saat ini belum ada masalah yang serius,” katanya.
Sementara itu untuk sukanya dalam menjalani profesi sebagai hakim adalah dirinya banyak membantu masyarakat karena ia yakin bahwa semua orang pada dasarnya baik, namun semua terbentur oleh keadaan serta lingkungan sekitar.
Olehnya itu, Vivi dalam proses sidang perkara ia tidak menghakimi tetapi untuk mengarahkan perubahan untuk menggali penyesalan seseorang.
Kiat Sukses Jadi Hakim
Sebagai seorang hakim perempuan, Vivi Fatmawaty Ali membagikan kiat suksesnya bagaimana menjadi hakim, yakni persiapannya harus matang dengan terus belajar.
Karena sebelum menjadi hakim, terlebih dahulu seseorang harus mengikuti tes seleksi CAT CPNS dengan melalui beberapa tahapan seleksi. Tak berhenti di situ, selanjutnya akan ada lagi tes menjadi hakim.
Dalam tahapan dari PNS menjadi hakim ini nantinya akan ada tiga yang hendak diujikan yakni psikotes, wawancara dan CAT. Dalam proses wawancara tersebut yang akan mewawancarai yaitu hakim tinggi dan akademisi.
Untuk itu, ia menekankan bahwa pentingnya persiapan yang matang dalam proses belajar dengan rajin membaca serta memahami inti materi dan soal-soal yang akan diujikan. (ads)
Reporter: Muh Ridwan Kadir
Editor: Biyan
Berita ini sudah direvisi